Bogordaily.net – Video viral 10 menit Dewa Nayya dan Andra ST. Begitu judul itu muncul di kolom pencarian TikTok, algoritma langsung bekerja.
Mendorong siapa saja untuk klik, tonton, dan—tentu saja—komentar. Durasinya tidak biasa.
TikTok memang bukan YouTube. Tapi video sepuluh menit? Ini jadi magnet, apalagi disematkan kata “ST” yang multitafsir.
Video itu menampilkan dua sosok kreator muda: Dewa Nayya dan Andra ST. Keduanya bukan nama baru.
Sudah lama mereka berseliweran di FYP anak-anak Gen Z. Tapi yang membuat geger kali ini bukan hanya karena siapa yang tampil, melainkan “apa” yang mereka tampilkan.
Judul yang tampaknya sengaja dibuat ambigu: Video viral 10 menit Dewa Nayya dan Andra ST.
Awalnya Biasa Saja, Tapi Jadi Luar Biasa
Di video itu, tidak ada adegan dewasa. Tidak ada pelanggaran. Tidak ada yang perlu disensor.
Yang ada justru gerakan dance, tawa-tawa kecil, dan chemistry khas remaja.
Namun, seperti biasa, netizen Indonesia kadang lebih cepat menduga daripada membaca atau menonton sampai tuntas.
Yang membuat video ini meledak bukan isinya—tapi persepsi. Banyak yang mengira “ST” adalah singkatan dari sesuatu yang berbau sensasional.
Padahal, Dewa Nayya sendiri dalam salah satu komentarnya mengatakan, “Itu cuma style dance kami. ST = style.”
Tapi sudah telanjur viral. Sudah telanjur ramai. Banyak yang bahkan menyebarkannya lewat tautan download.
Padahal, seperti biasa, tautan semacam itu lebih banyak tipu-tipunya daripada isinya.
TikTok, Kamar, dan Tontonan Santai
Video viral 10 menit Dewa Nayya dan Andra ST sebenarnya hanya menampilkan dua orang teman yang ngonten bareng di dalam kamar.
Mereka dance. Mereka ulang-ulang gerakan. Mereka tertawa. Ada gimmick lucu. Ada sedikit akting remeh-temeh. Tapi tidak ada yang melanggar norma.
Durasi 10 menit dipilih bukan tanpa alasan. Ini strategi algoritma: semakin lama ditonton, semakin tinggi engagement. Like, komentar, bahkan share. Mereka tahu cara mainnya.
Yang lucu, video ini dituduh sebagai “rekaman lama”. Tapi di klarifikasi di kolom komentar, Andra bilang, “Ini baru kok. Cuma vibes-nya kita sengaja bikin kayak konten lama, biar nostalgia.”
Dan memang, banyak fans lama mereka yang merasa, “Wah, ini kayak dulu pas awal-awal mereka bikin duet dance.”
Nostalgia. Itu kata kuncinya. Dan itu yang bikin video ini meledak lebih cepat dari popcorn dalam microwave.
Salah Paham Jadi Ladang Views
Begitulah media sosial hari ini. Salah paham bisa jadi ladang cuan. Tapi bukan berarti Dewa dan Andra memanfaatkannya untuk sensasi murahan.
Mereka tetap konsisten: tidak vulgar, tidak menyesatkan. Bahkan menyarankan penonton untuk nonton langsung di akun resmi, bukan lewat link-link bajakan yang katanya “full version”. Karena memang tidak ada yang perlu disembunyikan.
Video viral 10 menit Dewa Nayya dan Andra ST pada akhirnya jadi cermin: bahwa publik kadang lebih suka membayangkan daripada menonton.
Tapi Dewa dan Andra santai saja. Karena mereka tahu: dalam dunia konten hari ini, tidak semua “viral” berarti buruk. Kadang justru berkah.
Dan jika Anda ingin menonton videonya, pastikan satu hal: bukan karena ST-nya, tapi karena ingin tahu bagaimana dua sahabat bisa menghibur tanpa perlu sensasi.***