Bogordaily.net – Warga Bogor dipukul Debt Collector heboh. Viral. Sebagian Warga ngamuk.
Selasa malam kemarin itu membuat orang mendadak ramai di pinggir jalan. Bukan karena diskon semen di Depo Bangunan.
Ada yang lebih menyentak: darah di hidung seorang pria, terekam kamera ponsel, lalu beterbangan di media sosial.
Kejadiannya di kawasan Ciawi. Tepat di depan toko bangunan itu. Dua orang—disebut-sebut sebagai mata elang—terlibat cekcok dengan seorang warga. Lalu tangan melayang.
Dan drama klasik antara pemilik kendaraan dan penagih utang kembali jadi tontonan publik.
Polisi sudah turun tangan. Kombes Eko Prasetyo, Kapolresta Bogor Kota, membenarkan.
Katanya: korban sudah buat laporan. Kasusnya sedang “proses lidik”. Bahasa hukum yang artinya: masih dicari ujung benangnya.
Tentu bukan hal baru. Tapi tetap saja bikin dada panas. Terutama karena ada satu unsur penting dalam cerita ini: video.
Ya, zaman sekarang tak perlu CCTV pemerintah. Cukup kamera HP rakyat. Sekali viral, polisi pun segera bertindak. Mungkin juga karena tekanan warganet lebih cepat dari kecepatan penyelidikan.
Kabarnya, pemukulan debt collector di Bogor itu bermula dari sini.
Sejumlah pria berjaga di pinggir jalan. Menanti. Mengawasi kendaraan yang lewat. Seperti tentara di perbatasan, tapi tanpa seragam. Mereka mencari target.
Lalu terjadilah. Tarik-menarik. Ribut. Dan, seperti biasa, tangan lebih cepat dari pikiran.
Menurut Kasat Reskrim AKP Aji Riznaldi, korban sudah divisum. Pelakunya? Masih dicari. Wajahnya barangkali tertangkap kamera.
Tapi siapa namanya? Di mana alamatnya? Itu bagian dari “proses identifikasi”.***