Bogordaily.net – Boneka kecil bernama Labubu kini menjadi ikon koleksi paling diburu di dunia. Siapa sangka, boneka yang dulunya dijual hanya seharga 15 USD (sekitar Rp200 ribu) kini melonjak drastis di pasar sekunder hingga mencapai 726 USD (sekitar Rp11 juta).
Bahkan, versi edisi terbatasnya ada yang terjual dengan harga 800 USD atau setara Rp12,9 juta.
Fenomena ini dilaporkan oleh Kbizoom pada Rabu 16 Juli 2025, yang menyebut bahwa antusiasme penggemar dan kolektor terhadap Labubu telah berkembang secara global dalam waktu singkat.
Asal Usul Labubu
Labubu adalah karakter boneka berbulu halus, bertelinga kelinci, dengan sembilan gigi tajam dan senyum nakal.
Karakter ini diciptakan oleh ilustrator asal Hong Kong, Lung Ka Sing, dan diproduksi oleh perusahaan mainan raksasa asal Tiongkok, Pop Mart.
Boneka ini dijual dengan sistem blind box (kotak buta), di mana pembeli tidak tahu versi mana yang akan mereka dapatkan. Sistem ini justru memicu obsesi di kalangan penggemar karena menciptakan sensasi “berburu keberuntungan”.
Dibantu BLACKPINK dan Rihanna
Popularitas Labubu semakin meledak setelah dua anggota BLACKPINK, yakni Rose dan Lisa, serta penyanyi dunia Rihanna, terlihat membawa gantungan kunci Labubu yang digantung di tas tangan mewah mereka.
Penampilan mereka di depan publik membuat Labubu mendadak jadi tren fashion dan barang koleksi yang prestisius.
Padahal harga resmi boneka ini hanya 21.000 won atau sekitar Rp250 ribu. Tapi karena edisi terbatas dan permintaan yang tinggi, banyak versi langka yang harganya melonjak tajam.
Ludes dalam Hitungan Menit
Situs web Pop Mart Korea melaporkan bahwa stok Labubu selalu habis terjual dalam waktu singkat.
Bahkan, saat Gift Shop Kakao membuka tiga putaran penjualan terbatas pada 9 Juli 2025, lebih dari 200.000 orang ikut antre online untuk mendapatkan satu unit boneka ini.
Labubu Ukuran Raksasa Dilelang Rp2,1 Miliar
Melihat antusiasme pasar, Pop Mart pun memperluas lini produknya dengan meluncurkan figurin Labubu setinggi 131 cm.
Bukan main, figur raksasa ini berhasil terjual lewat lelang dengan harga fantastis: 130 ribu dolar AS atau sekitar Rp2,1 miliar!
Demam Labubu bahkan menjalar ke sektor perbankan. Di Tiongkok, sebuah bank sempat menggelar promo khusus dengan memberikan gantungan kunci Labubu sebagai hadiah bagi nasabah baru.
Namun, promosi tersebut harus dihentikan karena menuai kritik dari otoritas yang menganggapnya sebagai bentuk pemasaran tidak rasional.
Dari Boneka Imut ke Aset Kolektor
Labubu kini bukan sekadar boneka lucu, tapi juga simbol gaya hidup dan investasi. Dengan tren yang terus naik dan kehadiran figur publik sebagai pemakainya, Labubu diprediksi akan tetap menjadi barang buruan dalam dunia koleksi.***