Bogordaily.net – Kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, mendadak jadi sorotan publik usai sebuah video viral memperdengarkan suara mendesah dari speaker yang terpasang di area stadion.
Kejadian yang berlangsung pada Sabtu, 12 Juli 2025 lalu, langsung menuai kecaman karena dianggap tidak pantas diputar di ruang publik.
Menanggapi hal tersebut, pihak Pusat Pengelolaan Kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) langsung ambil tindakan cepat dan tegas.
Dalam pernyataan resminya, PPKGBK menyatakan bahwa pihaknya telah memberhentikan petugas yang bertanggung jawab memutar konten audio tidak senonoh tersebut.
“Kami mengambil langkah tegas dengan memberhentikan para petugas pada bidang tersebut,” tulis akun resmi Instagram GBK, dikutip pada Selasa 15 Juli 2025.
Tak hanya berhenti pada pemecatan petugas, manajemen PPKGBK juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kejadian memalukan tersebut.
“Manajemen PPKGBK kembali menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas pemutaran konten audio tidak pantas di kawasan publik GBK pada Sabtu, 12 Juli lalu,” lanjut keterangan resmi tersebut.
Investigasi Forensik Masih Berjalan
Hingga saat ini, penyelidikan terkait insiden tersebut masih terus berlangsung.
PPKGBK memastikan investigasi forensik dilakukan untuk mengetahui secara detail bagaimana suara tersebut bisa terputar di sistem speaker kompleks stadion.
“Sementara itu, penyelidikan dan investigasi forensik tetap berjalan,” tulis manajemen PPKGBK.
Kejadian ini langsung mengundang beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan insiden tersebut terjadi di kawasan ikonik seperti GBK, yang dikenal sebagai pusat olahraga nasional dan kerap menjadi lokasi acara resmi maupun keagamaan.
“GBK bukan tempat buat konten iseng seperti itu. Harus ditindak tegas,” tulis salah satu netizen.
Insiden ini juga menimbulkan pertanyaan lebih besar soal keamanan sistem audio dan kontrol internal di fasilitas umum sekelas GBK.
Tak sedikit pihak yang mendorong adanya audit menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Langkah cepat PPKGBK dinilai sudah tepat, namun masyarakat berharap insiden ini bisa menjadi evaluasi menyeluruh terhadap manajemen fasilitas umum, khususnya yang dikelola negara.***