Wednesday, 30 July 2025
HomeViralDiduga Intimidasi Wartawan, Ajudan Gubernur Kaltim Klarifikasi dan Minta Maaf

Diduga Intimidasi Wartawan, Ajudan Gubernur Kaltim Klarifikasi dan Minta Maaf

Bogordaily.net – Seorang ajudan pribadi Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudi Masud, akhirnya menyampaikan permohonan maaf usai aksinya yang diduga melakukan intimidasi terhadap jurnalis saat sesi doorstop interview di lingkungan kantor Gubernur Kaltim menuai sorotan publik dan memicu reaksi keras dari insan pers.

Dalam pernyataannya, ajudan tersebut mengaku masih baru bertugas di Kalimantan Timur, dan menyebut bahwa kejadian yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahpahaman.

“Saya juga orang baru di kalimantan timur mungkin kemarin ada sedikit salah paham dan mohon maaf” kata ajudan pribadi Gubernur Kaltim Rudi Masud tersebut.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudi Masud, juga tak tinggal diam dan turut menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh insan pers di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di luar kendalinya dan tidak mencerminkan niat atau arahan dari pihaknya.

“Pertama-tama, saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Apa yang terjadi di luar kendali saya karena sifatnya spontan. Namun yang jelas, tidak ada sedikitpun niatan untuk membuat hal itu terjadi,” katanya beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, selama ini silaturahmi antara pemerintah bersama insan pers cukup baik. Apalagi insan pers sebagai penyambung informasi ke publik.

“Saya merasa tidak ada jarak antara saya dengan teman-teman media. Kita selalu bersama-sama, berkolaborasi membangun Kalimantan Timur dan menyampaikan informasi yang positif kepada khalayak ramai, terutama hal-hal yang membangun dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia bahkan menegaskan bahwa tidak ada batasan bagi wartawan untuk melaksanakan tugasnya. Pemerintah daerah, kata dia, sangat mendukung kebebasan pers selama dalam koridor etika jurnalistik yang profesional.

“Tidak ada batasan untuk wartawan melaksanakan tugasnya. Kami sangat berharap media dapat terus menyampaikan informasi-informasi yang positif kepada masyarakat. Karena informasi yang positif saja kadang masih bisa direspons negatif, apalagi jika informasinya memang negatif,” pungkasnya.

Dugaan Intimidasi Saat Peliputan

Insiden bermula saat beberapa wartawan mencoba melakukan wawancara doorstop dengan Gubernur Kaltim di lingkungan kantor pemerintahan. Namun dalam prosesnya, salah satu ajudan pribadi Gubernur diduga menunjukkan sikap intimidatif terhadap para pewarta yang tengah menjalankan tugas jurnalistik.

Momen itu sempat terekam dan menyebar di kalangan jurnalis serta media sosial. Aksi tersebut dikecam sebagai bentuk pembatasan kebebasan pers, terlebih di era keterbukaan informasi publik seperti saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here