Bogordaily.net – Dinas Kesehatan Kota Bogor menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Balita Bermasalah Gizi pada Senin, 30 Juni 2025, di Paseban Natarwiyata, Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gizi dan memperkuat fondasi kesehatan generasi masa depan.
Diprakarsai oleh Tim Kerja Pembinaan dan Pelayanan Gizi Dinas Kesehatan Kota Bogor, kegiatan ini melibatkan seluruh Tenaga Pelaksana Gizi dari Puskesmas se-Kota Bogor.
Evaluasi ini menjadi momentum penting untuk mengidentifikasi serta mengkaji penyebab kegagalan dan kendala dalam penanganan balita dengan masalah gizi, termasuk kasus gizi buruk, stunting, obesitas, hingga berat badan tidak naik.
Proses evaluasi dilakukan secara sistematis melalui pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok.
Atasi Masalah Gizi Secara Menyeluruh
Hasil dari kegiatan ini akan dirangkum dalam dokumen evaluasi yang menjadi dasar untuk perumusan kebijakan intervensi gizi yang lebih tepat sasaran.
Evaluasi ini tidak hanya menjadi refleksi internal Dinkes Kota Bogor, tetapi juga bagian dari penguatan kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi masalah gizi secara menyeluruh.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mengacu pada sejumlah regulasi nasional dan daerah, termasuk Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting serta Peraturan Wali Kota Bogor No. 26 Tahun 2023.
Dinas Kesehatan menargetkan adanya penurunan prevalensi stunting, peningkatan balita berstatus gizi normal, serta penurunan angka ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Lebih dari sekadar evaluasi teknis, kegiatan ini juga menekankan pentingnya sinergi antar lembaga seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, dan Kementerian Agama.
Keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat menghasilkan intervensi gizi yang lebih terintegrasi dan berdampak luas bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Bogor menegaskan komitmennya untuk mengatasi permasalahan gizi sejak dini serta memperkuat kualitas kesehatan anak sebagai aset penting bagi pembangunan masa depan.
(Ibnu Galansa)