Thursday, 10 July 2025
HomeKota BogorDPPKB Kota Bogor Gencarkan Gema Penting, Targetkan Nol Stunting 2045

DPPKB Kota Bogor Gencarkan Gema Penting, Targetkan Nol Stunting 2045

Bogordaily.net – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bogor, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor melaksanakan program Gebyar Gema Penting (Gerakan Umat Beragama Peduli Stunting).

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera DPPKB Kota Bogor, Dr. H. Arief Rachman Badrudin menjelaskan bahwa Gema Penting bertujuan untuk memperkuat peran agama dalam komunikasi yang lemah lembut dan bijaksana, agar pesan pencegahan stunting lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat.

“Stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga menyangkut masa depan bangsa. Oleh karena itu, kami mendorong pendekatan berbasis agama yang penuh hikmah demi Indonesia Emas 2045 dengan target nol persen stunting,” ujar Arief pada Rabu 2 Juli 2025.

Program ini mencakup sejumlah tujuan utama, di antaranya meningkatkan pemahaman ulama dan tokoh agama tentang stunting, menggerakkan masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan, membangun sinergi lintas sektor, serta memanfaatkan peran penyuluh agama sebagai ujung tombak kampanye.

Arief mengatakan bahwa Gema Penting merupakan bagian dari Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi, yang mendorong pemantauan pertumbuhan anak secara rutin setiap bulan, bukan hanya lima tahun sekali.

Selain itu, program ini juga terintegrasi dengan GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), yang memberikan bantuan nutrisi dan non-nutrisi kepada ibu hamil, menyusui, dan anak balita dari keluarga berisiko.

Data intervensi keluarga risiko stunting bersumber dari DPPKB Kota Bogor, yang selanjutnya diselaraskan dengan pelaksanaan program GENTING.

Program Gema Penting dilaksanakan dengan pendekatan sistematis yang melibatkan unsur wilayah dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 2.412 orang se-Kota Bogor.

“Pelatihan juga diberikan kepada kader BKB, BKR, BKL di 68 kelurahan, serta 5 orang kader terbaik perwakilan lembaga agama yang berperan sebagai Fasilitator Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan stunting,” katanya.

Mekanisme pemantauan dilakukan secara rutin dengan pengumpulan data penimbangan anak, pendampingan ibu hamil, serta edukasi gizi.

Evaluasi mencakup seluruh aspek mulai dari input hingga outcome, serta menggunakan indikator jelas seperti cakupan wilayah dan perubahan prevalensi stunting.

Respon masyarakat pun dinilai positif. Edukasi dan pendampingan membuat masyarakat lebih memahami pentingnya gizi dan pola asuh anak.

Partisipasi masyarakat juga meningkat seiring keterlibatan tokoh agama dan kader kesehatan yang membangun rasa kepercayaan.

Meskipun menghadapi tantangan dalam hal koordinasi dan sumber daya, DPPKB optimistis bahwa program ini akan terus diperluas ke seluruh wilayah Kota Bogor.

Program ini tidak hanya berkontribusi pada penurunan angka stunting, tapi juga pada peningkatan kualitas hidup anak dan keharmonisan keluarga.

“Program ini adalah investasi jangka panjang. Dengan sinergi tokoh agama, akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita bisa membangun keluarga yang sehat dan generasi yang unggul,” pungkas Arief.*

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here