Bogordaily.net – Kata kunci video Andini Permata 2 menit 31 detik mendadak viral di mesin pencari Google dan menjadi bahan perbincangan panas di berbagai media sosial seperti TikTok, X (Twitter), hingga Telegram.
Ramainya pencarian tersebut dipicu oleh beredarnya sebuah cuplikan video berdurasi 2 menit lebih yang disebut-sebut memperlihatkan aksi Andini Permata bersama seorang bocah laki-laki.
Keberadaan video ini menimbulkan berbagai reaksi publik, mulai dari rasa penasaran hingga kritik tajam dari para netizen.
Berdasarkan penelusuran di sejumlah platform, video viral Andini Permata yang berdurasi 2 menit 31 detik itu menunjukkan seorang perempuan berjoget mengikuti irama musik cepat atau musik “jedag-jedug”, tren khas konten hiburan media sosial saat ini.
Perempuan dalam video itu disebut-sebut sebagai Andini Permata, yang tampil dengan beragam kostum, seperti kaos loreng, daster rumahan, hingga pakaian menyerupai pelayan restoran. Gaya jogetnya dinilai cukup ekspresif dan mengundang perhatian.
Namun, yang menjadi sorotan utama adalah kehadiran seorang bocah laki-laki dalam video tersebut. Bocah itu muncul tiba-tiba ketika sang perempuan tengah asyik menari. Warganet menduga bocah tersebut adalah adik kandung Andini.
Kemunculan bocah di tengah video yang bergaya hiburan dewasa itu pun menuai kontroversi. Sejumlah netizen menganggap konten tersebut kurang pantas, apalagi jika dikaitkan dengan anak-anak yang seharusnya dilindungi dari eksposur konten viral yang tidak sesuai usia.
Banyak netizen yang menyayangkan tindakan tersebut dan menilai apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut tidak pantas, apalagi sampai dilihat oleh sang adik.
“Astaghfirullah masih kecil udah di ajak begituan Indonesia cemas,” kritik akun @wa***.
“Adeknya masih polos banget,” tulis akun @te***.
Link Video Viral Andini Permata Picu Kekhawatiran
Efek dari viralnya video tersebut membuat warganet ramai-ramai mencari link video Andini Permata 2 menit 31 detik di berbagai kanal, termasuk Google dan forum-forum digital. Hal ini memicu gelombang baru keingintahuan publik, terutama soal isi dan konteks sebenarnya dari video tersebut.
Sayangnya, popularitas video itu juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Sejumlah link palsu yang mengatasnamakan video Andini Permata tersebar luas di internet. Warganet yang tergiur untuk mengklik tautan tersebut malah diarahkan ke grup judi online (judol), situs-situs phising, hingga konten penipuan digital.
Beberapa pengguna melaporkan bahwa mereka diarahkan masuk ke grup Telegram ilegal, bahkan kehilangan data pribadi setelah mengakses tautan yang tidak jelas asal-usulnya.***