Bogordaily.net – Dualisme Kadin Jawa Barat (Jabar) segera berakhir, kantornya pun sudah resmi diambil alih Kadin Indonesia.
Ya, Graha Kadin itu akhirnya kosong. Graha yang selama berbulan-bulan menjadi simbol tarik-menarik dua kekuatan dalam tubuh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat itu akhirnya tak berpenghuni.
Tak ada lagi spanduk klaim. Tak ada lagi aktivitas dua kepengurusan. Tak ada lagi kebingungan siapa yang sah.
Kantornya yang terletak di Jalan Sukabumi, Bandung, kini telah resmi diserahkan.
Bukan ke sembarang orang. Tapi langsung ke Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Organisasi: Taufan Eko Nugroho Rotorasiko.
Bukan hanya diserahkan secara lisan. Kuncinya pun ikut berpindah tangan. Secara simbolik dan sah.
Caretaker Bernama Agung
Berbarengan dengan itu, Kadin Indonesia mengeluarkan sebuah surat keputusan. Isinya: penunjukan Agung Suryamal sebagai ketua caretaker.
Nomor suratnya: Skep/030/DP/IV/2025. Isinya tegas: hanya ada satu komando Kadin Jawa Barat. Namanya Agung.
Caretaker ini bukan caretaker biasa. Ia ditugaskan mengakhiri konflik berkepanjangan. Membangun ulang kepercayaan. Dan terutama: menyiapkan Musprov.
Akhir dari Dualisme yang Menjemukan
Konflik itu memang sudah terlalu lama. Dua kepala. Dua agenda. Dua versi legalitas. Di daerah lain mungkin bisa dibiarkan.
Tapi tidak di Jawa Barat. Provinsi dengan ekonomi terbesar kedua setelah DKI itu tak boleh stagnan hanya karena ego organisasi.
Pengosongan kantor itu bukan sekadar pengosongan fisik. Tapi simbol penyatuan.
Simbol bahwa Kadin Jawa Barat ingin kembali ke rel: sebagai mitra strategis pemerintah daerah dan motor penggerak usaha.
“Ini akan kita jadikan ruang rapat. Untuk persiapan Musprov,” ujar Agung.
Jumat, Bertemu Tiga Tokoh Jakarta
Besok, Jumat 4 Juli 2025, Agung dan tim caretaker akan ke Jakarta. Agendanya bukan jalan-jalan.
Mereka akan duduk satu meja dengan tiga tokoh kunci Kadin Indonesia: Erwin Aksa, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, dan Ali Sahid.
Topiknya hanya satu: Musprov. Agustus ini — awal atau akhir — Musprov akan digelar.
Dengan dukungan dari 21 Kadin kabupaten/kota, Agung percaya masa transisi ini akan mulus. Tidak akan ada keributan. Tidak ada penghadangan.
Kadin Kota Bogor: Target Berikutnya
Agung juga menyinggung soal Kantor Kadin Kota Bogor. Masih dikuasai pihak lain. Tapi tidak lama lagi.
“Sebelum Musprov, kantor itu akan kita serahkan ke Bu Dona. Sebagai pengurus yang sah,” ujar Agung lagi.
Dengan itu, lengkaplah proses penataan ulang organisasi. Jawa Barat kembali satu komando.
Kadin Jabar pun siap kembali ke habitatnya: profesional, kredibel, dan berpihak pada pertumbuhan ekonomi.
Tak ada lagi rebutan kursi. Tak ada lagi dua stempel. Yang ada hanya satu: Agung Suryamal.
Dan sebuah kunci kantor yang kini bukan sekadar kunci. Tapi simbol berakhirnya dualisme yang menyesakkan.***