Ia bukan wanita. Ia pria. Berusia 38 tahun. Bermarga Jiao. Tapi dengan riasan tebal, wig panjang, dan suara dibuat cempreng, ia sukses mengelabui ratusan, bahkan ribuan pria, untuk datang ke rumahnya dan direkam diam-diam saat berhubungan intim.
Pola kejadiannya begitu konsisten: kenalan via media sosial, lalu undangan datang ke rumah, kemudian jebakan tersembunyi menunggu di balik kamera. Semua korban mengira ia perempuan. Kenyataannya, mereka sedang menjadi pemeran dalam skenario paling absurd di era digital.
Dan semua dimulai dari satu link. Link Video Sister Hong, yang awalnya dibagikan oleh akun @NyaiiBubu di Twitter.
Dari situlah semuanya terbuka. Wajah Sister Hong yang aneh—lebih mirip karakter Sadako ketimbang perempuan cantik—menjadi bahan olok-olok netizen. Tapi di balik tawa itu, ada ribuan pria yang kini menanggung malu, trauma, bahkan mungkin rasa tertipu yang tak bisa dipulihkan.
Ratusan Video, Ribuan Korban, dan Bayaran Berlangganan
Ia tidak hanya merekam. Ia menjual. Tak secara terang-terangan meminta uang pada para pria itu, tapi video yang ia kumpulkan dibagikan dalam komunitas tertutup berbayar sebesar 150 yuan.
Sebagian korban memberikan “uang terima kasih” berupa buah, susu, minyak goreng, hingga tisu toilet. Transaksi gelap tapi nyata.
Dalam pengakuannya, si pelaku alias Red Uncle mengklaim telah melakukan aksinya pada 1.691 pria. Sebagian dari mereka adalah mahasiswa, pegawai profesional, bahkan warga negara asing.
Dan dari semua itu, publik hanya bisa mengakses sebagian kecil dari kejahatannya. Salah satunya lewat Link Video Sister Hong yang bocor ke media sosial. Polisi bertindak cepat. Tangkap. Tahan. Sita semua peralatan dan bukti digital.
Dunia Maya dan Wajah Asli yang Tak Terlihat
Kasus ini bukan cuma soal penipuan seksual. Ini tentang bagaimana wajah digital bisa begitu manipulatif, bagaimana suara, penampilan, hingga persona bisa dipalsukan hingga sempurna. Orang tak lagi tahu siapa di balik layar. Dunia semakin rumit.
Kini, “Sister Hong” duduk dalam tahanan. Menunggu proses hukum. Tapi jejak digitalnya tak hilang. Para korban pun masih menata kembali kepercayaan diri mereka yang terkoyak.
Dan masyarakat? Masih mencari—meski dengan rasa penasaran yang gelap—apa sebenarnya isi dari Link Video Sister Hong yang membuat dunia terbelalak.***