Bogordaily.net – Sebuah insiden kebakaran di kota Hikone, Jepang, baru-baru ini menghebohkan warganet dan komunitas diaspora Indonesia.
Peristiwa ini terjadi di kawasan Senta, yang dikenal sebagai tempat tinggal para pelajar dan pekerja asing, termasuk warga negara Indonesia (WNI).
Kebakaran tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh pengguna TikTok @asahisan22 pada Minggu 14 Juli 2025.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat kepulan asap tebal membumbung dari dalam gedung dan suasana panik di kalangan para penghuni.
Yang mengejutkan, penyebab kebakaran diduga berasal dari tindakan ceroboh salah satu WNI yang memasak mi instan dalam kondisi mabuk pada pukul 3 dini hari.
Parahnya lagi, ia meninggalkan dapur untuk pergi ke toilet sehingga api tak terkendali.
“Awal kebakaran dari dapur Indonesia jam 3 pagi, masak mi ditinggal ke toilet, orangnya mabuk. Padahal sudah ada aturan jangan ada yang masak lewat jam 10 malam,” tulis @asahisan22 dalam keterangan videonya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, insiden ini memicu reaksi luas dari sesama WNI di Jepang yang menyesalkan kejadian itu dan menyoroti pentingnya disiplin serta tanggung jawab saat tinggal di negeri orang.
Respons Warganet dan Apresiasi untuk Petugas Jepang
Dalam video lanjutan, sang pengunggah menyampaikan kekagumannya atas kecepatan dan ketanggapan petugas pemadam kebakaran di Jepang yang berhasil mengendalikan api dan mengevakuasi para penghuni dengan sigap.
“Negara yang selalu sigap kalau ada masalah. Keren sama petugasnya. Jadi buat minasan (semua orang), tetap disiplin di mana pun kalian berada,” ujarnya dalam video tersebut.
Sayangnya, kebakaran menyebabkan kerusakan cukup parah pada bangunan. Meski begitu, semangat gotong royong antar penghuni tetap terasa.
Banyak yang saling membantu, memberikan dukungan, dan menyebarkan pesan-pesan positif melalui media sosial.
Dalam unggahan terakhirnya, @asahisan22 menyampaikan pesan moral yang menyentuh dan mengajak sesama WNI untuk menjaga nama baik bangsa ketika berada di luar negeri.
“Tetap jaga diri baik-baik teman-teman. Jaga nama baik negara kita Indonesia. Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jangan saling menyalahkan, tapi belajar memperbaiki diri,” tulisnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesadaran kolektif dan tanggung jawab pribadi.
Satu tindakan ceroboh bisa berdampak besar bagi banyak orang, terlebih saat berada di negeri asing yang menjunjung tinggi ketertiban.***