Bogordaily.net – Warga Kedung Badak, Tanah Sareal dibuat geger oleh aksi penipuan yang dilakukan oleh Meidi. Dimana sebelumnya dia mengaku sebagai korban begal.
Sekitar dua minggu lalu, Meidi datang ke Musholla Nurussa’adah yang berada di Kedumh Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor pada waktu Subuh.
Ia mengaku berjalan kaki dari Cibinong ke Tanah Sareal untuk mencari pekerjaan. Kepada Ketua DKM Musholla Nurussa’adah, Yudi S. Suherman, Meidi mengaku bahwa tas berisi HP dan pakaian miliknya dirampas oleh orang tak dikenal.
Warga dan pengurus musholla yang merasa iba kemudian membantunya. Meidi dipinjamkan ponsel untuk mengakses akun Facebook-nya guna menghubungi seseorang yang disebut-sebut akan memberinya pekerjaan.
Orang tersebut sempat berjanji akan menjemput Meidi, namun hingga Dzuhur tak kunjung datang.
Karena tak tega melihat Meidi terlantar, warga musholla sementara menampungnya.
Tak berselang lama, seorang jamaah musholla yang memiliki kios servis elektronik di depan Kantor Kelurahan Kedung Badak, menawarkan pekerjaan kepada Meidi.
Ia pun menunjukkan data diri berupa foto KTP dan Kartu Keluarga yang diambil dari email melalui HP Ketua DKM.
Di awal keberadaannya, Meidi menunjukkan sikap religius. Ia rajin mengikuti salat berjamaah dari Subuh hingga Isya.
“Dia rutin mengaji dan menyetorkan hafalan Al-Qur’an kepada pemilik kios tempatnya bekerja. Sikap ini membuat warga semakin percaya. Namun, kepercayaan itu akhirnya dikhianati,” kata Yudi.
Pada dini hari Senin, 30 Juni, sekitar pukul 00.00 WIB, lanjut Yudi, Meidi meminjam sepeda motor milik teman anak pemilik kios dengan alasan hendak mengisi pulsa listrik.
“Karena dianggap terpercaya, motor Honda Beat itu dipinjamkan. Namun hingga Subuh, Meidi tak kunjung kembali,” jelasnya.
Warga mulai curiga. Setelah diselidiki berdasarkan alamat di KTP dan KK, mereka mendatangi kediaman kakak perempuan Meidi di kawasan Puri Nirwana 1, Cikaret, Cibinong. Keluarga ternyata tidak terkejut dengan kedatangan warga.
“Kasus apa lagi si Meidi?” ucap sang kakak, Nimas, sembari mengungkapkan bahwa keluarga mereka juga telah menjadi korban.
Meidi dilaporkan telah mencuri dua motor dan satu laptop milik keluarga. Bahkan, menurut pihak keluarga, lebih dari 15 orang dari berbagai wilayah Jabodetabek pernah datang mencari Meidi dalam dua tahun terakhir karena aksi penipuan serupa.
Pihak keluarga menyatakan sudah pasrah dan menyerahkan sepenuhnya tindakan selanjutnya kepada warga yang merasa dirugikan.(Ibnu Galansa)