Bogordaily.net – Dalam momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni 2025, PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Bogor melaksanakan simulasi penanganan ceceran limbah minyak trafo dan pertolongan pertama pada kecelakaan pada Kamis, 5 Juni 2025.
Kegiatan yang melibatkan tim Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan, dan Keamanan (K3L dan Kam) dan beberapa petugas operasional pemeliharaan gedung (ophardung) itu dilaksanakan di Gudang PLN UP3 Bogor yang berlokasi di Jl. Cemplang Baru Timur, RT 1/RW 9, Cilendek, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor.
Menurut Grahaita Gumelar, momen simulasi yang dilaksanakan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu merupakan upaya PLN untuk ikut mencegah pencemaran lingkungan dan memenuhi kewajiban regulasi K3 dan lingkungan.
“Selain itu, simulasi kali ini juga bertujuan untuk melatih kesiapan petugas dalam kondisi darurat. Pertolongan pertama dapat mengurangi keparahan luka pada korban, mencegah komplikasi, dan menyelamatkan nyawa sebelum bantuan medis datang,” ujar dia.
Gumelar lalu menjelaskan langkah-langkah simulasi penanganan ceceran limbah minyak trafo yang dimulai dengan aktivasi skenario simulasi yakni petugas diberikan informasi tentang adanya ceceran oli trafo di area Gudang Cemplang melalui bunyi alarm atau pengumuman instruksi simulasi.
Selanjutnya, petugas mendatangi lokasi dan melaksanakan identifikasi jenis limbah. Limbah minyak trafo sendiri tergolong limbah B3 atau bahan beracun dan berbahaya sehingga lokasi perlu diisolasi dan dipasang rambu dalam rangka mencegah penyebaran.
“Petugas lalu menangani ceceran menggunakan peralatan darurat seperti penyerap oli, sekop plastik, dan karung atau wadah tertutup. Oli lalu diserap menggunakan penyerap oli,” kata Gumelar.
Ia juga menegaskan pentingnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) oleh petugas pada saat menangani ceceran limbah seperti sarung tangan, sepatu safety, masker, kacamata pelingdung, dan baju kerja khusus yang tahan terhadap bahan pencemar.
Limbah yang telah diserap kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam wadah berlabel limbah B3 dan lantai yang terkena ceceran limbah dibersihkan ulang dengan detergen khusus.
Limbah lalu disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3. Selanjutnya, petugas melaporkan kejadian beserta dokumentasi proses penanganan pada pejabat yang berwenang atau petugas K3L.
Usai kegiatan, Gumelar melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana SOP (Standard Operation Procedure) telah dijalankan, kecepatan waktu tanggap, dan prosedur apa yang perlu diperbaiki.
“Melalui kegiatan simulasi ini kami juga ingin menekankan bahwa kepatuhan terhadap K3 harus menjadi habit dalam perusahaan,” tegasnya.
Sementara itu, Tonny Bellamy, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, menyampaikan bahwa PLN aktif mendorong aksi menjaga lingkungan hidup melalui kampanye dan strategi menuju Net Zero Emission (NZE) salah satunya dengan penyediaan infrastruktur pendukung kendaraan listrik yang semakin masif.***