Thursday, 17 July 2025
HomeViralPemilik Garena Free Fire Meninggal. Kabar Duka Atau Hoaks?

Pemilik Garena Free Fire Meninggal. Kabar Duka Atau Hoaks?

Bogordaily.net – Pemilik Garena Free Fire meninggal. Begitulah isi video yang mendadak viral di TikTok.

Diunggah oleh akun @manuminethsaranidedias, video tersebut menampilkan foto Forrest Li—pendiri Sea Group dan Garena—dengan tulisan “RIP Forrest Li” lengkap dengan narasi dalam beberapa bahasa asing.

Video berdurasi pendek itu langsung menggegerkan dunia maya. Pemilik Garena Free Fire meninggal, begitu cepat isu itu menyebar di kolom komentar dan grup-grup gamer.

Lebih dari 16 ribu suka dan ratusan komentar mengiringi unggahan tersebut. Sebagian percaya, sebagian lain memilih bertanya-tanya: benarkah?

“Free Fire tanpa Forrest Li bukan lagi Free Fire,” tulis @dayat_, salah satu warganet yang terhanyut dalam suasana haru.

Akun @KuyGaming bahkan menulis, “Kalau benar, terima kasih sudah membuat masa kecil kami bahagia.”

Pemilik Garena Free Fire meninggal—kalimat itu terus diulang, terus muncul, tapi belum ada satu pun media arus utama yang mengonfirmasi.

Tidak ada pernyataan resmi dari Sea Group. Tidak pula dari keluarga. Ini yang membuat sebagian netizen mulai ragu: jangan-jangan hanya kabar palsu?

Forrest Li, pria kelahiran Tianjin, Tiongkok, dan kini berkewarganegaraan Singapura, bukan hanya dikenal sebagai pendiri Garena dan pencipta Free Fire.

Ia juga CEO dari Sea Group—konglomerasi digital raksasa yang membawahi Shopee dan beberapa platform besar di Asia Tenggara.

Namanya harum di bidang teknologi. Ia adalah cerita sukses dari dunia startup regional.

Yang membuat berita ini terasa mengganggu adalah kecepatan viralnya dan lambatnya konfirmasi resmi.

Meninggalnya tokoh sebesar Forrest Li semestinya diberitakan luas oleh media kredibel jika memang benar adanya.

Tapi hingga tulisan ini dibuat, tak ada satupun kantor berita besar yang memberitakan.

Kabar Pemilik Garena Free Fire meninggal mungkin hanyalah bentuk lain dari kepanikan digital.

Dunia yang terlalu cepat membagikan, namun terlalu lambat mengonfirmasi. Dunia di mana kata “RIP” bisa lebih cepat menyebar ketimbang fakta.

Kita tidak tahu pasti: apakah benar Forrest Li telah tiada? Atau hanya sedang “dimatikan” oleh algoritma yang haus klik dan perhatian? Yang jelas, publik kini menanti satu hal: kejelasan.

Dan sebelum itu datang, bijaklah. Jangan sampai kesedihan kita menjadi bahan bakar berita palsu.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here