Bogordaily.net – Warga Rawajati Timur III, Pancoran, Jakarta Selatan, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki tanpa kepala di aliran Kali Ciliwung, Rabu, 9 Juli 2025.
Jenazah tersebut diduga merupakan Oden Sumantri (47), pegawai Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang dilaporkan hilang saat memancing di wilayah Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, beberapa hari sebelumnya.
Namun, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor belum bisa memastikan identitas korban. Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan forensik dan tes DNA dari kepolisian guna mengonfirmasi kebenarannya.
Warga Temukan Mayat Tanpa Kepala
Mayat pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang memancing di pinggir Kali Ciliwung. Korban diduga merupakan pegawai Kemendagri yang hilang saat memancing di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Sabtu 5 Juli 2025.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat memastikan bahwa, mayat yang ditemukan tersebut sudah dievakuasi oleh Basarnas, dan telah dilarikan ke rumah sakit.
“Sebenarnya pada hari kemarin, hari rabu sore itu jenazah ada di kalibata dan kemudian dievakuasi ke RS Fatmawati, Basarnas dengan tim kesana beserta keluarga,” kata Ade Hasrat kepada wartawan, Jum’at 11 Juli 2025.
Menurut Ade, saat ditujukan kepada pihak keluarga dari Oden Sumantri yang merupakan pegawai di Biro Umum Kementerian Dalam Negeri itu, mereka menolak bahwa itu adalah korban.
“Juga menyusul tapi begitu ditunjukkan pada saat itu keluarga masih menolak bahwa itu adalah korban,” jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil t forensik dari pihak Kepolisian dan segera melakukan tes DNA terhadap keluarga korban.
“Sehingga nanti t forensik dari polri untuk melakukan tes DNA untuk memastikan apakah sebenarnya itu korban karena memang kalau melihat dari kondisinya sangat jauh berbeda berubah mungkin karena terendam di air dan sudah berhari2,” ungkap Ade.
Lebih lanjut, pihaknya masih kesulitan untuk mengenali ciri ciri dari korban. Dikarenakan kondisi korban sebagian tidak utuh.
“Sulit dikenalnya karena memang ya sudah kan membesar ya seperti itu bagian kepala juga sudah tidak ada sebagian besar. Jadi agak sulit,” ungkapnya.
(Albin Pandita)