Thursday, 17 July 2025
HomeKota BogorSiswi SDN Pengadilan 3 Kota Bogor Ukir Prestasi di Kejuaraan Pencak Silat...

Siswi SDN Pengadilan 3 Kota Bogor Ukir Prestasi di Kejuaraan Pencak Silat Nasional

Bogordaily.net – Prestasi membanggakan diraih oleh enam siswi SDN Pengadilan 3 Kota Bogor dalam ajang Kejuaraan Pencak Silat Satria Bumi Pakungkas.

Dalam kompetisi tersebut, tim pencak silat SDN Pengadilan 3 berhasil membawa pulang satu medali emas dan lima medali perak.

Guru pencak silat SDN Pengadilan 3, Dendy Firmansyah, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian yang diraih anak didiknya.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di sekolah tersebut baru aktif kembali sejak tahun 2023.

“Alhamdulillah, sejak dibuka kembali tahun 2023, dari satu-satu anak yang ikut, sekarang semakin banyak dari kelas satu sampai kelas enam. Saya dipercaya oleh Ibu Kepala Sekolah untuk melatih, dan alhamdulillah kepercayaan itu membuahkan hasil,” ujar Dendy kepada Bogordaily.net, Kamis 17 Juli 2025.

Pada ajang yang hanya diikuti oleh peserta putri dari SDN Pengadilan 3 itu, enam siswi berhasil menyabet medali Raida – Emas, Zeida – Perak, Audrey – Perak, Amanda – Perak, Kayla – Perak dan Raissa – Perak.

Menurut Dendy, pihak sekolah tidak mengirimkan peserta laki-laki karena beberapa siswa berhalangan di awal tahun ajaran baru, namun partisipasi dari para siswi tetap menunjukkan semangat tinggi.

Dendy juga menjelaskan bahwa, pencak silat terdiri dari dua kategori utama, yaitu tanding dan seni tunggal.

Untuk tanding, peserta bertarung berdasarkan tinggi dan berat badan, sedangkan seni tunggal dinilai dari keindahan jurus serta ekspresi dalam menampilkan jurus tunggal baku sesuai standar IPSI.

“Semua perguruan menggunakan jurus yang sama. Yang membedakan adalah bagaimana anak mengekspresikannya. Dari gestur, mimik, dan teknik,” tambahnya.

Antusiasme tinggi tidak hanya datang dari para siswa, tetapi juga dari para orang tua. Meskipun dalam latihan dan pertandingan ada risiko cedera, dukungan dari orang tua tetap kuat.

“Kalau ada anak yang cedera, orang tua tidak pernah menyalahkan siapa pun. Mereka justru memotivasi anak untuk introspeksi dan belajar dari pengalaman. Bahkan ada siswa yang asmanya kambuh, tapi tetap semangat ingin bertanding,” ungkap Dendy.(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here