Bogordaily.net – Video Penggerebekan Item Suami Bidi menjadi titik ledak baru dalam kisah rumah tangga yang sebelumnya dipuja-puja netizen.
Pasangan TikToker yang selama ini tampil mesra—Bidi Soediro dan sang suami yang dikenal dengan nama Item—tiba-tiba mendadak jadi bulan-bulanan media sosial.
Bukan karena konten masakan mereka yang viral, bukan pula karena joget kocak ala keluarga muda. Tapi karena sebuah video. Video yang katanya—penggerebekan.
Isu ini meledak seperti petasan tahun baru. Bermula dari kabar bahwa Item diduga berselingkuh dengan seorang kasir billiard.
Biasa saja, kalau tidak disertai cuplikan video. Itulah yang membuatnya berbeda.
Salah satu akun TikTok, @putihabu314, mengunggah potongan suasana dalam sebuah ruangan—katanya, itulah detik-detik penggerebekan perselingkuhan sang suami.
Video Penggerebekan Item Suami Bidi pun menyebar lebih cepat dari gosip warung kopi.
Di Twitter, di TikTok, bahkan di grup WhatsApp emak-emak kompleks. Semua ingin tahu: betulkah itu Item? Benarkah itu kasir? Atau hanya cocoklogi netizen haus drama?
Sementara itu, di akun TikTok pribadinya, Bidi Soediro mengunggah video yang tak kalah menyayat. Judulnya “my power”.
Ia terlihat menangis. Dipeluk oleh seorang wanita berhijab. Tidak ada kata-kata. Tapi ekspresi cukup bicara. Satu air mata Bidi bisa mengalahkan seribu kata netizen.
Komentar pun membanjiri. “Gak terima banget Bidi diselingkuhin,” tulis seorang pengikutnya.
“Cewek sebaik ini kok tega-teganya,” tambah yang lain.
Video Penggerebekan Item Suami Bidi kini bukan sekadar video, tapi simbol kekecewaan publik terhadap tokoh TikTok yang mereka idolakan.
Namun seperti biasa, klarifikasi tak kunjung datang. Video yang tersebar pun belum bisa dibuktikan keasliannya.
Banyak akun justru mengarahkan penonton ke link luar, bahkan ke grup Telegram, dengan dalih “video full-nya ada di sini.” Taktik klasik cari trafik.
Dan publik? Seperti biasa: lapar, haus, dan tetap menelan mentah-mentah apa pun yang tersaji.
Belum ada kepastian. Tidak dari Bidi. Tidak dari Item. Apalagi dari sang kasir yang disebut-sebut.
Hanya netizen yang terus meraba-raba dengan asumsi dan potongan gambar.
Tapi pelajaran moralnya jelas: di era digital, pengadilan pertama bukanlah pengadilan agama—tapi pengadilan komentar netizen.
Dan satu video, cukup membuat semua yang dibangun bertahun-tahun, runtuh dalam semalam.***