Bogordaily.net – Video viral Chasandra Thenu 1 menit 16 detik tiba-tiba mencuat di tengah rutinitas dunia maya yang biasa-biasa saja.
Tidak ada angin, tidak ada hujan, tahu-tahu nama Chasandra jadi trending. Warganet geger. Yang dicari bukan lagi siapa dia, tapi: di mana link-nya?
Mereka mencari ke Twitter. Lalu ke Telegram. Bahkan ada yang tanya di grup arisan. Semua ingin tahu, apa betul video itu berisi adegan tak senonoh bersama seorang polisi muda, Bripda Charles Yohanes Tuarlela?
Mendadak, semua berubah. Dari sekadar selebgram dengan konten gaya hidup, Chasandra jadi pusat kontroversi.
Tapi di balik sensasi yang menyelimuti, ada tragedi yang diam-diam menggerogoti: privasi yang dicuri, dan martabat yang dihancurkan.
Kronologi Video yang Mendadak Viral
Video viral Chasandra Thenu 1 menit 16 detik itu konon direkam saat hubungan mereka masih hangat. Pacaran. Biasa saja. Tidak ada yang luar biasa — hingga video itu bocor.
Dari siapa? Tak ada yang mau mengaku. Tapi ponsel yang digunakan merekam itu disebut milik Bripda Charles. Dan publik tahu, video itu kini beredar. Siapa penyebarnya? Polisi masih menyelidiki.
Yang jelas, begitu video itu muncul di dunia maya, komentar datang bertubi-tubi. Ada yang menyayangkan, ada yang mencaci, dan tak sedikit yang malah mengejar link.
Tragisnya, sebagian besar yang membagikan malah akun bodong, yang memanfaatkan skandal ini untuk jebakan klik dan penipuan.
Dari Influencer ke Korban
Chasandra bukan nama baru di dunia maya. Selebgram asal Ambon ini dikenal dengan kontennya yang segar dan gayanya yang elegan. Tapi sejak video itu beredar, dia bukan lagi selebgram biasa. Ia korban.
Tak tinggal diam, dia menggandeng kuasa hukum dan langsung melapor ke Propam Polda Maluku.
Bripda Charles dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik, dan tim kuasa hukum juga mengarah pada dugaan pelanggaran UU ITE.
“Ini bukan hanya soal nama baik,” kata kuasa hukum Chasandra. “Tapi tentang bagaimana perempuan harus menanggung malu sendirian, padahal video itu bukan disebarkan oleh dia.”
Banyak yang Menipu, Banyak yang Tertipu
Celakanya, video ini juga melahirkan bisnis gelap baru: link palsu. Banyak akun yang mengaku menyimpan video viral Chasandra Thenu 1 menit 16 detik, padahal mereka hanya menyisipkan tautan menuju situs palsu, aplikasi berbahaya, hingga phising data.
Ironis. Dari satu tragedi privasi, muncul tragedi lain: penipuan massal. Semua berlomba ingin melihat, tapi tak tahu bahwa di balik rasa penasaran itu, ada jebakan yang bisa menguras data dan mengancam hukum.
Dan lagi-lagi, korban utamanya tetap perempuan. Diadili oleh netizen, dikejar link-nya, disalahkan pula.
Skandal, Sensasi, dan Sadar Diri
Video viral Chasandra Thenu 1 menit 16 detik seharusnya jadi pelajaran, bukan tontonan. Ini bukan hanya soal satu selebgram dan satu polisi. Ini tentang bagaimana masyarakat memandang privasi.
Di zaman di mana segalanya bisa direkam, disimpan, lalu disebar tanpa seizin yang direkam, siapa pun bisa jadi korban. Dan ketika sudah menyebar, hukum bisa bicara. Tapi malu, trauma, dan luka batin — siapa yang bisa menyembuhkan?
Kini bola panas ada di tangan aparat. Dan masyarakat pun ditantang untuk memilih: terus jadi pemburu tautan, atau jadi pelindung privasi.***