Friday, 18 July 2025
HomeKota BogorYantie Rachim Dikukuhkan sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kota Bogor 2025–2030

Yantie Rachim Dikukuhkan sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kota Bogor 2025–2030

Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menegaskan bahwa posisi Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bunda Literasi, memiliki tanggung jawab besar dan bukan hanya sekadar jabatan seremonial.

Pernyataan ini disampaikan Dedie, dalam acara pengukuhan Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kota Bogor, periode 2025–2030, yang digelar di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, pada Senin, 14 Juli 2025.

Pada acara tersebut, Yantie Rachim resmi dilantik untuk menjabat sebagai Bunda PAUD sekaligus Bunda Literasi Kota Bogor selama lima tahun ke depan.

Dedie menyampaikan bahwa amanah ini membawa tanggung jawab besar, terutama dalam membentuk karakter anak sejak dini dan membangun kebiasaan membaca di kalangan masyarakat.

“Peran Bunda PAUD dan Bunda Literasi sangat strategis. Saya minta Ibu Yantie bisa memberi perhatian serius terhadap pentingnya PAUD sebagai fondasi utama pembentukan karakter anak-anak kita,” ucap Dedie.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya atas menurunnya minat baca anak-anak di era serba digital saat ini.

Menurutnya, Bunda Literasi harus berperan aktif menjalin sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan demi membangkitkan kembali budaya membaca di kalangan generasi muda.

“Anak-anak sekarang lebih tertarik pada gawai dibanding buku. Maka perlu adanya pendekatan kolaboratif antara Bunda PAUD, Bunda Literasi, orang tua, serta Dinas Pendidikan agar budaya membaca bisa kembali tumbuh,” tambahnya.

Dedie pun meminta Yantie Rachim, dalam peran barunya, untuk benar-benar mencurahkan perhatian pada isu ini agar tujuan dari pengukuhan tersebut dapat terealisasi dengan baik.

Menanggapi amanah yang diterima, Yantie Rachim menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas, dengan fokus utama pada penguatan pendidikan anak sejak usia dini dan pemerataan akses literasi di seluruh wilayah Kota Bogor.

“Setelah dikukuhkan, program utama saya adalah memaksimalkan transisi dari PAUD ke SD. Itu akan menjadi langkah awal yang saya prioritaskan,” ungkap Yantie.

Ia juga menekankan bahwa konsep wajib belajar 13 tahun harus dimulai sejak anak masuk PAUD, bukan dari tingkat SD.

“Pendidikan wajib 13 tahun seharusnya dimulai dari PAUD. Itu akan menjadi kebijakan yang saya dorong,” tegasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here