Bogordaily.net – Ribuan calon jamaah haji furoda asal Indonesia dipastikan gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Penyebabnya, Pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa haji furoda untuk Indonesia pada musim haji 2025.
Kondisi ini tentu menimbulkan kekecewaan mendalam bagi para calon jamaah yang telah mempersiapkan ibadah haji melalui jalur undangan non-kuota tersebut.
Banyak dari mereka kini berharap visa furoda bisa kembali dibuka pada penyelenggaraan haji tahun 2026.
Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji, Moch. Irfan Yusuf, menyampaikan bahwa dirinya sempat melakukan pertemuan dengan pejabat otoritas haji Arab Saudi.
Dalam pertemuan itu, Arab Saudi memberi sinyal bahwa visa haji furoda untuk Indonesia kemungkinan besar tidak akan diterbitkan lagi ke depannya.
“Kalau yang disampaikan ke kami oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kemungkinan nggak ada lagi haji furoda, tapi kan masih dinamis sekali,” ujar Irfan Yusuf.
Haji furoda merupakan jalur ibadah haji yang diatur di luar kuota resmi pemerintah, di mana visa dikeluarkan langsung oleh Kerajaan Arab Saudi melalui sistem elektronik (e-Hajj).
Namun, dalam revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, jalur haji furoda tidak mendapatkan perhatian khusus atau pengaturan spesifik.
Meski demikian, Irfan menyebut bahwa jalur undangan dari Kerajaan Arab Saudi untuk warga negara Indonesia kemungkinan masih akan tetap ada.
Namun, hanya sebatas pada undangan khusus atau kehormatan, bukan melalui jalur furoda seperti sebelumnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya sinkronisasi data antara Indonesia dan Arab Saudi.
Misalnya, untuk ibadah umrah, Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) di Indonesia mencatat sekitar 1,4 juta WNI berangkat umrah. Namun, data dari Arab Saudi menunjukkan angka 1,8 juta.
Dengan kondisi seperti ini, Irfan berharap ke depannya Indonesia memiliki basis data jamaah yang lebih akurat, termasuk asal jalur keberangkatan para WNI yang melaksanakan ibadah haji.***