Bogordaily.net – Aksi cepat tanggap diperlihatkan oleh jajaran Muspika Kecamatan Dramaga dan Kepala Desa Ciherang, Suherwin, saat bencana longsor melanda wilayah Kampung Ciherang Gede, RT 01/01, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin malam 5 Agustus 2025.
Dalam hitungan menit usai mendapat laporan dari warga, Camat Dramaga bersama Kades Ciherang langsung menuju lokasi kejadian untuk meninjau dampak longsor Tembok Penahan Tebing (TPT) Sungai Ciapus yang menyebabkan empat rumah warga mengalami kerusakan cukup parah.
“Selesai solat magrib begitu mendengar ada tanah longsor dan ambrol, bersama pak camat saya langsung ke lokasi,” jelasnya kepada Bogordaily.net
Langkah cepat ini, kata Suherwin, merupakan bagian dari instruksi langsung Bupati Bogor yang meminta agar setiap kepala desa bersikap responsif terhadap berbagai kebutuhan masyarakat, terutama dalam kondisi darurat seperti bencana alam.
Keesokan paginya, pihak desa dan kecamatan pun segera berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bogor dan Dinas PUPR untuk meninjau lokasi secara menyeluruh.
“Ini sudah kami laporkan dan pagi harinya tim BPBD juga langsung turun ke lokasi,” imbuhnya.
TPT Sungai Ciapus Longsor, Empat Rumah Warga Retak dan Terancam Ambruk
Bencana longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, saat debit air Sungai Ciapus meningkat drastis akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Dramaga. Longsornya TPT dengan tinggi sekitar 4 meter dan panjang sekitar 70 meter menyebabkan kerusakan serius pada rumah warga di sekitarnya.
Empat rumah yang terdampak adalah milik Icih, Warsih, Nata, dan Yayah. Dinding kamar dan dapur rumah mereka mengalami retak-retak besar dan kini dalam kondisi rawan roboh.
“Saat sedang salat Isya, saya mendengar suara retakan, disusul bunyi longsor. Begitu saya keluar, ternyata tembok kamar dan dapur rumah sudah retak-retak,” cerita Yayah, salah satu warga terdampak.
Yayah mengungkapkan, ini bukan pertama kalinya rumahnya diterjang longsor. Dalam beberapa tahun terakhir, ini adalah kali ketiga, dan yang paling parah. Namun, karena keterbatasan ekonomi, ia terpaksa tetap tinggal di rumah yang sudah dalam kondisi membahayakan tersebut.
“Seluruh tembok retak. Tapi karena tidak punya biaya untuk memperbaiki, saya tetap tinggal di sini,” ujarnya lirih.
Permintaan Bantuan dan Harapan Warga
Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki TPT yang longsor, agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Jika dibiarkan terlalu lama, mereka khawatir seluruh bangunan rumah akan terbawa arus longsor ke Sungai Ciapus.
“Saya minta pemerintah segera memperbaiki TPT dan rumah warga. Kalau dibiarkan, bisa habis semua,” pinta Yayah.
Kepala Desa Ciherang, Suherwin, mengatakan pihaknya telah menyampaikan laporan resmi kepada kecamatan dan pemerintah kabupaten. Harapannya, solusi konkret segera diberikan, termasuk perbaikan darurat terhadap rumah warga yang rusak.
“Sudah ditinjau langsung oleh pihak Kecamatan dan BPBD Kabupaten Bogor. Kita semua berharap secepatnya ada tindakan dari pemerintah,” tegasnya.
Bencana ini menjadi pengingat bahwa wilayah bantaran sungai seperti Sungai Ciapus memerlukan perhatian serius terhadap infrastruktur penahan tebing.
Pemerintah daerah diharapkan memberikan prioritas terhadap pembangunan dan perawatan TPT agar bencana serupa tidak kembali terulang. (*)