Bogordaily.net – Dunia hiburan tanah air kembali digegerkan dengan kasus penipuan online yang menggunakan teknologi deepfake. Kali ini, nama besar artis sekaligus pengusaha ternama Raffi Ahmad dicatut oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menjebak calon korban.
Video yang memperlihatkan sosok mirip Raffi Ahmad sedang melakukan panggilan video beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun X @dinossorry.
Dalam rekaman itu, terlihat seorang perempuan menerima panggilan video dari seseorang yang wajah dan suaranya menyerupai presenter “Sultan Andara” tersebut.
Dalam video tersebut, sosok “Raffi Ahmad” tampak menyapa ramah, lalu langsung mengarahkan percakapan pada pengumuman hadiah.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kamu dari daerah mana? Nama kamu siapa? Langsung saja ya, saya tidak punya waktu lama,” ucap sosok yang diduga hasil rekayasa digital itu.
Tak berhenti di situ, penipu kemudian mengumumkan bahwa sang korban memenangkan hadiah undian senilai Rp100 juta. Untuk menambah keyakinan, penipu juga menyisipkan pesan bernuansa religius.
“Saya ucapkan selamat bagi kamu dan semoga hadiah ini bisa bermanfaat. Setelah ini bersyukurnya diperbanyak dan ingat bersedekah harus kamu utamakan jangan sampai lupa ya,” lanjutnya.
Di akhir percakapan, korban diarahkan untuk melanjutkan komunikasi melalui WhatsApp. Dari sinilah biasanya penipu meminta data pribadi hingga sejumlah uang dengan dalih biaya administrasi atau pajak hadiah.
Raffi Ahmad Beri Klarifikasi
Mengetahui namanya dicatut, Raffi Ahmad langsung angkat bicara. Melalui akun Instagram pribadinya @raffinagita1717, suami Nagita Slavina itu memberikan klarifikasi tegas.
“HATI-HATI PENIPUAN !!!!!!!!! HOAX !!!!!” tulis Raffi dengan huruf kapital dan tanda seru berulang, menegaskan bahwa video tersebut bukanlah dirinya.
Raffi mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan tawaran hadiah atau ajakan dari akun yang mengatasnamakan dirinya.
Apa Itu Deepfake?
Deepfake adalah teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang memanfaatkan machine learning untuk memanipulasi wajah, suara, hingga ekspresi seseorang dalam bentuk foto maupun video. Hasilnya sering terlihat sangat meyakinkan, sehingga sulit dibedakan dengan yang asli.
Teknologi ini awalnya digunakan untuk hiburan, seperti membuat konten kreatif atau parodi. Namun, belakangan deepfake sering disalahgunakan untuk tujuan negatif, termasuk penipuan, propaganda politik, hingga penyebaran konten palsu yang merugikan reputasi seseorang.
Kasus yang menimpa Raffi Ahmad bukanlah satu-satunya. Sebelumnya, beberapa tokoh publik juga sempat mengalami pencatutan wajah menggunakan deepfake.
Dengan semakin mudahnya aplikasi deepfake diakses oleh masyarakat, potensi penyalahgunaan teknologi ini diprediksi akan terus meningkat.
Masyarakat perlu waspada dan tidak mudah percaya terhadap ajakan melalui pesan singkat, panggilan video, atau tawaran hadiah yang mengatasnamakan selebriti maupun pejabat.