Bogordaily,net – Desa Pabean Udik di Kecamatan Indramayu dikenal sebagai wilayah pesisir dengan potensi budidaya ikan, terutama ikan nila. Namun, dalam praktiknya, banyak kolam warga yang belum memiliki sistem penyaringan air. Air cepat kotor akibat kotoran ikan dan sisa pakan, sehingga kolam harus sering dikuras. Selain boros air dan tenaga, kondisi ini juga kurang baik bagi kesehatan ikan dan lingkungan. Karena otu Dosen dan Mahasiswa UPNVJ hadir di sana.
Menanggapi situasi tersebut, dosen dan mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta hadir melalui kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat (Abdimas 2025) untuk mendampingi warga dengan memasang sistem penyaringan air sederhana, yaitu BioFilter, di salah satu kolam ikan nila milik warga di kawasan Taman Cumi-Cumi, Desa Pabean Udik.
Warga setempat menyambut baik kegiatan ini. Mereka menunjukkan ketertarikan dan partisipasi aktif, mulai dari pemasangan hingga pemahaman cara kerja dan perawatan filter. Banyak warga yang merasa terbantu karena selama ini kolam mereka sering mengalami air keruh, namun belum memiliki cara penanganan yang efektif dan mudah dijangkau.
Kegiatan ini juga membuka ruang dialog antara warga dan tim UPNVJ untuk saling berbagi pengetahuan seputar filterisasi air dan media yang digunakan.
EcoFilter yang diterapkan merupakan sistem penyaringan air kolam berbasis bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan dan ramah lingkungan. Dalam sistem ini, digunakan tiga media utama, yaitu:
– Biofoam: menyaring kotoran kasar seperti sisa pakan dan lumpur sekaligus menjadi
tempat hidup bakteri baik untuk proses biologis.
– Momogi (keramik berpori): menjadi tempat berkembangnya bakteri pengurai senyawa
berbahaya seperti amonia.
– Cangkang oyster (kerang tiram): berfungsi untuk menjaga kestabilan pH air serta
memberikan tambahan mineral alami bagi ekosistem kolam.
Ketiga media ini dipasang bersama pompa air celup yang membantu mengalirkan dan menyaring air secara terus-menerus, sehingga kolam tetap bersih tanpa harus dikuras terlalu sering.
Setelah EcoFilter dipasang, diharapkan kondisi air kolam ikan nila akan terus menjadi jauh lebih bersih dan jernih. Frekuensi pengurasan air berkurang, kualitas air membaik, dan pertumbuhan ikan pun menjadi lebih optimal. Selain dampak teknis, kegiatan ini juga membawa manfaat edukatif: warga jadi lebih memahami pentingnya filterisasi air dan merasa lebih percaya diri untuk mengelola kolam secara mandiri ke depannya.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Teknik UPNVJ berupaya menunjukkan bahwa teknologi
sederhana pun bisa memberikan dampak besar jika diterapkan tepat sasaran. EcoFilter bukanlah teknologi baru, namun kehadirannya dalam kegiatan pengabdian ini menjadi bentuk nyata dari semangat kolaborasi kampus dengan masyarakat.
UPNVJ berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk mendorong masyarakat dalam mengelola lingkungan dan budidaya ikan secara lebih efisien, sehat, dan berkelanjutan.***