Friday, 15 August 2025
HomeKabupaten BogorMembangun Karakter & Kesadaran Kesehatan Reproduksi, Cara Dosen IPB Dukung Remaja Lewat...

Membangun Karakter & Kesadaran Kesehatan Reproduksi, Cara Dosen IPB Dukung Remaja Lewat Program SIBER

Bogordaily.net – Sejumlah dosen Intitut Pertanian Bogor (IPB) menjalankan program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam), dengan berbagi ilmu pada remaja di Kota Bogor melalui Program SIBER. Program Sekolah Inspirasi Remaja Berprestasi dan Bertalenta (SIBER) dilaksanakan di SMA N 10 Bogor. Program ini berfokus pada dua topik penting yang relevan untuk remaja masa kini, yaitu pendidikan karakter dan moral serta kesehatan reproduksi. Sebanyak 47 siswa-siswi yang merupakan perwakilan ekstrakurikuler mengikuti sesi dengan semangat dan antusias mendapatkan ilmu yang bisa dibagikan pada kawan-kawan yang lain.

Karakter dan Moral : Modal Utama Membangun Diri Remaja

Dr. Yulina Eva Riany, ketua program SIBER, menyampaikan materi sesi pertama “Membangun Diri, Membentuk Masa Depan” yang membahas pentingnya nilai tanggung jawab, integritas, dan empati dalam menghadapi tantangan era digital dan tekanan sosial di masa remaja.

Sesi ini menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai fondasi kesuksesan akademik dan kehidupan di masa yang akan datang. “Berdasarkan data JobStreet tahun 2023, 60% perusahaan kini lebih memprioritaskan pelamar dengan karakter baik,” tutur Dr. Yulina.

Pendidikan karakter juga penting untuk mencegah berbagai masalah sosial remaja seperti bullying, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba, sekaligus membentuk generasi muda yang peduli dan memiliki arah hidup yang jelas.

Kesehatan Reproduksi

Sesi kedua dilanjutkan oleh dr. Sulpiana, M. Biomed, dokter sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran IPB University. Berkaitan dengan karakter remaja, dr. Sulpiana mengajak remaja menjaga kesehatan reproduksi agar terhindar dari berbagai ancaman penyakit organ seksual, seperti kasus HIV/AIDS dan berbagai infeksi menular seksual yang mulai banyak ditemukan pada remaja Indonesia.

“Saat ini, tren early sexual experience, late marriage yang seringkali dilakukan tanpa pertimbangan matang. Sehingga, berisiko pada kehamilan yang tidak direncanakan, infeksi menular seksual, hingga aborsi,” tutur dr. Sulpiana.

Tidak hanya membekali remaja langkah pencegahan kekerasan seksual, dr. Sulpiana juga menjelaskan hak-hak reproduksi seperti hak atas informasi yang akurat, hak memilih untuk memiliki anak, dan hak mengakses layanan kesehatan reproduksi. Demi masa muda yang sehat, dr. Sulpiana memberi pesan kepada remaja agar menjadi individu yang menghargai diri sendiri dengan menghindari perilaku berisiko dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Pada pertemuan SIBER kali ini, remaja tidak hanya diberikan manfaat dari sisi pendidikan karakter dan moral, tetapi juga dari sisi kesehatan khususnya organ reproduksi. Wakil Kepala SMA N 10 Bogor menyampaikan harapannya agar program seperti SIBER dapat terus digelar secara berkelanjutan sebagai model pendidikan karakter dan upaya melindungi remaja dari perilaku berisiko.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here