Bogordaily.net – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq melakukan peninjauan ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir (TPPAS) Lulut-Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, pada Rabu 20 Agustus 2025.
Dalam kesempatan itu, Menteri Hanif mengaku prihatin karena sudah 10 tahun lebih, TPPAS Lulut Nambo yang dimiliki Pemprov Jawa Barat tidak juga beroperasi maksimal, yaitu mengelola 2.500 ton sampah perhari.
“Dengan Lulut Nambo tentu pemerintah Kementerian Lingkungan hidup sangat prihatin dengan tidak operasionalnya Lulut Nambo ini hampir selama 10 tahun lebih,” kata Menteri Hanif Faisol kepada wartawan, Rabu 20 Agustus 2025.
Adapun, Menteri Hanif meminta TPPAS Lulut Nambo untuk segera beroperasi secara maksimal. Sehingga dapat mengelola permasalahan sampah untuk 4 wilayah Kota/Kabupaten dengan baik.
“Padahal lulut Nambo diproyeksikan mampu menangani penanganan sampah di 4 kabupaten/kota lingkup sekitar Lulut Nambo ini,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk melakukan langkah percepatan pengelolaan sampah, salah satunya dengan mengoprasionalkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif.
“Lulut Nambo ini tentu diperlukan langkah² operasional yang cepat Pemerintah Provinsi karena memang ini pemerintahan baru, kita harapkan segera dilakukan langkah² percepatannya, diantaranya segera mengoperasionalkan teknologi RDF,” ujar Hanif.
(Albin Pandita)