Sunday, 10 August 2025
HomeNasionalSetelah Indofarma, Kini Giliran Kimia Farma Disorot: FSP BUMN IRA Desak Bongkar...

Setelah Indofarma, Kini Giliran Kimia Farma Disorot: FSP BUMN IRA Desak Bongkar Total Dugaan Korupsi

Bogordaily.net — Aroma busuk kembali tercium dari tubuh BUMN Farmasi. Kali ini, sorotan publik tertuju pada PT Kimia Farma Tbk, anak usaha Holding PT Bio Farma (Persero), yang tengah diselidiki Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi terkait aksi korporasi pada 2023.

Kala itu, Kimia Farma melepas dan menerbitkan saham Kimia Farma Apotek (KFA) senilai Rp1,86 triliun, yang diborong oleh Indonesia Investment Authority (INA) dan Silk Road Fund Co. (SRF) milik China.

Sejak Maret 2025, Kejaksaan telah memanggil sejumlah pejabat Kimia Farma untuk dimintai keterangan.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja BUMN Indonesia Raya (FSP BUMN IRA), Ridwan Kamil, mengaku tidak terkejut.

Menurutnya, kabar ini hanya mengonfirmasi dugaan lama bahwa di Kimia Farma banyak masalah yang disembunyikan.

“Ini makin memperkuat dugaan kami. Dan kami di Federasi yakin masih banyak lagi masalah, apa lagi terkaitl utang jumbo Rp11,5 triliun yangk menimbulkan tanda tanya besar,” tegas Kamil di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Kamil mendesak Kejaksaan untuk tidak setengah hati. “Selidiki semua yang mencurigakan di Kimia Farma, dalami sampai benar-benar terbuka semuanya,” ujarnya.

Ia menilai, kasus ini mempertebal daftar persoalan di BUMN Farmasi. Setelah Indofarma terseret kasus korupsi Rp377 miliar, kini Kimia Farma dihadapkan pada dugaan kasus yang nilainya jauh lebih besar lagi.

“Jangan-jangan di Bio Farma sebagai induk Kimia Farma dan Indofarma pun ada masalah serupa,” kata Kamil dengan nada serius.

Kamil, yang juga mantan Sekjen FSP BUMN Kesehatan, menegaskan bahwa saat ini adalah momentum tepat untuk membersihkan BUMN Farmasi yang dinilainya “carut-marut.”

Ia mendesak BPI Danantara selaku pemegang saham untuk berani melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk terhadap jajaran direksi dan komisaris Kimia Farma periode sekarang maupun sebelumnya yang diduga terlibat.

“PT Bio Farma (Persero) harus mengakui telah gagal total menjalankan perannya sebagai holding BUMN Farmasi. Alih-alih membawa kemajuan, sejak di bawah Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma dan mungkin biofarma entitas justru terperosok ke jurang menuju kebangkrutan,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here