Bogordaily.net – Fenomena unik terjadi di Nepal. Bendera bajak laut dari anime populer One Piece, Jolly Roger bergambar tengkorak bertopi jerami, berkibar di jalanan ibu kota Kathmandu dan kota besar lain sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah.
Aksi massa ini pecah pada 8 September 2025, tak lama setelah pemerintah Nepal di bawah kepemimpinan Perdana Menteri K.P. Sharma Oli memberlakukan larangan menyeluruh terhadap berbagai platform media sosial.
Larangan itu memicu kemarahan publik, terutama generasi muda yang bergantung pada media sosial untuk bekerja, berkomunikasi, dan mengekspresikan diri.
Dalam hitungan jam, protes meluas ke berbagai kota, termasuk Kathmandu dan Pokhara.
Ribuan demonstran turun ke jalan, menuntut pencabutan larangan tersebut sekaligus mendesak pengunduran diri PM Oli. Aksi ini berubah menjadi kerusuhan besar dengan bentrokan antara massa dan aparat keamanan.
Laporan dari media lokal menyebutkan, sedikitnya 23 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat kericuhan tersebut.
Di tengah kerumunan, tampak bendera Jolly Roger Straw Hat Pirates berkibar di tangan para demonstran.
Simbol tengkorak bertopi jerami dengan tulang bersilang itu menjadi semacam ikon baru bagi warga Nepal yang merasa muak dengan sensor, korupsi, dan kepemimpinan yang dianggap otoriter.
“Bendera ini melambangkan kebebasan, pemberontakan, dan harapan melawan penindasan,” ujar seorang demonstran yang menolak disebutkan namanya, dikutip dari The Hindu.
Jolly Roger sejatinya adalah lambang bajak laut kelompok Straw Hat Pirates dalam serial manga dan anime One Piece karya Eiichiro Oda. Dalam ceritanya, bendera ini merepresentasikan semangat bebas dan pantang menyerah para tokoh utama.
Kini, simbol fiksi tersebut justru menemukan makna baru di dunia nyata sebagai bendera protes rakyat Nepal terhadap pemerintahannya.***