Monday, 15 September 2025
HomeKota BogorBUMD Air Minum Kota Bogor Jadi Mesin Ekonomi dan Kesejahteraan Warga

BUMD Air Minum Kota Bogor Jadi Mesin Ekonomi dan Kesejahteraan Warga

Bogordaily.net – Peran BUMD air minum di Kota Bogor kini tidak lagi sekadar entitas bisnis. Ia sudah berubah menjadi alat pembangunan. Bahkan, menjadi instrumen kesejahteraan masyarakat.

Itu ditegaskan Rino Indira Gusniawan, Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, saat menjadi pembicara dalam Forum Group Discussion (FGD) bertema Existence Valuation BUMD Air Minum yang digelar pekan lalu di Jakarta.

Rino mengutip data WHO dan UN Water: setiap investasi satu dolar di sektor air minum akan menghasilkan pengembalian 4,3 dolar.

Bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan lewat penghematan biaya kesehatan, peningkatan produktivitas, kualitas hidup, hingga pendidikan.

“Keberadaan BUMD air minum punya multiplier effect yang sangat besar. Tidak hanya ekonomi, tapi juga sosial dan lingkungan,” kata Sekretaris Perpamsi itu.

Lima Fungsi BUMD

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, ada lima fungsi besar BUMD. Yang pertama: menumbuhkan perekonomian daerah.

Kedua, memberi manfaat umum melalui barang dan jasa berkualitas untuk masyarakat. Ketiga, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Rino menekankan, pelayanan publik BUMD air minum harus disesuaikan dengan kondisi lokal, potensi daerah, serta kebutuhan nyata masyarakat.

Ia pun mengapresiasi langkah Universitas Pakuan (Unpak) yang melakukan kajian mendalam soal valuasi Perumda Tirta Pakuan.

Hasil Valuasi: Rp1,94 Triliun

Radjab Tampobolon, Ketua Tim Peneliti Unpak, menyebut nilai ekonomi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mencapai Rp1,94 triliun.

Dari jumlah itu, Rp496,22 miliar berupa beban pegawai, PAD, pendapatan, dan laba.

Manfaat sosial tercatat Rp1,417 miliar—dari pemerataan akses air, kesehatan, hingga faktor warisan. Manfaat lingkungan bernilai Rp26,56 miliar.

Belum lagi kontribusi ekonomi wilayah Rp103,54 miliar per tahun, terutama dari belanja rumah tangga 658 pegawai yang mencapai Rp80,63 miliar. Ditambah dividen Rp22,91 miliar untuk kas daerah.

“Data ini menunjukkan BUMD air minum bukan hanya mesin ekonomi, tapi juga penggerak kesejahteraan warga,” kata Radjab.

Menuju Cakupan 100%

Analisis kinerja 2019–2024 menunjukkan 91% pendapatan Perumda Tirta Pakuan berasal dari penjualan air. Tarif menjadi faktor paling sensitif.

Namun proyeksi idealnya jelas: pada 2029, cakupan layanan bisa mendekati 100%.

Dengan rasio pendapatan-biaya 1,35 dan surplus air baku lebih dari 10 juta meter kubik per tahun.

FGD ini menjadi bagian dari Indonesia Water Forum (IWF) 2025 di JIExpo Kemayoran. Temanya: Transformasi Sektor Air Minum untuk Meningkatkan Nilai Tambah Ekonomi.

Di situlah, arah baru BUMD air minum Kota Bogor ditegaskan: bukan hanya bisnis, tapi mesin penggerak pembangunan berkelanjutan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here