Bogordaily.net – Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bogor, Desy Yanthi Utama, yang diduga bolos kerja dengan dalih sakit, bisa memicu gelombang massa hingga mengganggu keamanan dan stabilitas Kota Bogor.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, Dosen Hukum Tata Negara UIKA Bogor Saharuddin Daming, mengungkap alasannya.
Menurutnya, situasi ini memiliki potensi besar memicu lahirnya gelombang perlawanan sosial, sebagaimana yang terlihat dalam demonstrasi besar-besaran di berbagai kota Indonesia belakangan ini.
Demonstrasi, dalam kerangka ini bukan lagi sekadar alat ekspresi politik, melainkan instrumen untuk membangunkan nurani wakil rakyat agar sadar bahwa jabatan yang mereka emban bukanlah sarana memperkaya diri, melainkan amanah yang menuntut kejujuran, pengabdian, dan kepedulian.
“Yang mana kerap berujung pada tindakan anarkis akibat akumulasi kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah,” kata Dosen Hukum Tata Negara UIKA Bogor Saharuddin Daming kepada Bogordaily.net, Rabu 17 September 2025
Jika kondisi semacam ini dibiarkan, kata Saharuddin, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Kota Bogor juga akan sampai pada titik kulminasi kemarahan yang serupa.
Dengan demikian, kasus dugaan anggota DPRD Kota Bogor yang mangkir kerja tetapi tetap menerima tunjangan penuh harus menjadi momentum bagi publik untuk menuntut transparansi.
“Kemudian juga mengenai akuntabilitas, serta pembenahan sistem pengawasan terhadap perilaku pejabat publik, agar uang rakyat tidak lagi dihamburkan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya
Sebelumnya diberitakan, Anggota Komisi I DPRD Kota Bogor Desy Yanthi Utama diduga sudah enam bulan terakhir bolos kerja dan sebanyak 12 kali tidak mengikuti rapat paripurna DPRD Kota Bogor.
Desy Yanthi Utama tercatat absen dalam sejumlah rapat pembahasan di DPRD Kota Bogor dengan jumlah yang cukup banyak.
Wanita yang akrab dipanggil Teh Dea, merupakan wakil dari Partai Golkar di DPRD Kota Bogor di daerah pemilihan (Dapil) I yang mencakup Bogor Timur dan Tengah.
Dihubungi secara terpisah, Desy Yanthi Utama menjelaskan bahwa, ia sudah izin sakit kepada Komisi 1 DPRD Kota Bogor
“Itu betul (izin sakit),” kata Desy kepada Bogordaily.net.***
Muhammad Irfan Ramadan