Bogordaily.net – Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengunjungi keluarga korban ambruknya bangunan Majelis Taklim Asobiyah, di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas Minggu 7 September 2025.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan bela sungkawa dan duka cita mendalam atas musibah ambruknya bangunan Majelis Taklim tersebut.
Dengan hati penuh empati, Rudy menyebut, Pemkab Bogor akan terus mendampingi, membantu, dan memastikan seluruh kebutuhan korban terdampak terpenuhi.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah ambruknya Bangunan Majelis Taklim di Ciomas,” kata Rudy Susmanto.
“Semoga para korban yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah swt, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” tambahnya.
Tiga Orang Tewas
Sebelumnya diketahui, tiga orang dinyatakan tewas usai tertimpa bangunan Majelis Taklim Asohibiya, di Kampung Ciapus Rt 05 Rw 04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor yang ambruk pada Minggu 7 September 2025.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor M Adam Hamdani mengatakan bahwa, peristiwa tersebut terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan data sementara, terdapat 3 korban meninggal dunia, 50 lebih korban luka, dan seluruh korban adalah ibu-ibu.
Adapun, pihak BPBD awalnya mendapat laporan dari Kepala Desa Sukamakmur bahwa, telah terjadi bencana majelis berlantai 2 ambruk pada saat kegiatan maulid yang dihadiri ratusan jamaah.
“Diperkirakan lebih dari 50 orang tertimpa bangunan dan semua sudah dibawa ke Rumah Sakit terdekat,” ujar M Adam Hamdani.
Kemudian, tiga orang yang Meninggal Dunia (MD) atas nama, Irni Susanti asal Kampung Ciapus RT. 05/04 Desa Sukamakmur (RS Medika Dramaga), Wulan meninggal di (RS PMI), dan Nurhayati meninggal di (RS PMI)
Untuk saat ini korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kemudian, tim SAR saat ini sedang melakukan pembersihan material bangunan runtuh tersebut.
Adam mengatakan, ambruknya banguann tersebut dikarekan jumblah jamaah yang melebihi kapasitas. Sehingga bangunan tidak kuat menahan beban.
“Struktur bangunan yang sudah lama dan sudah tidak kuat menahan beban lebih sehingga mengalami ambruk,” ungkapnya.
(Albin Pandita)