Wednesday, 17 September 2025
HomeInternasionalPria India Dipenggal Karyawannya Gara-Gara Mesin Cuci Rusak

Pria India Dipenggal Karyawannya Gara-Gara Mesin Cuci Rusak

Bogordaily.net – Peristiwa mengenaskan menimpa seorang pria keturunan India yang tinggal di Amerika Serikat. Chandra Mouli Nagamallaiah, 52 tahun, tewas secara tragis setelah diserang karyawannya sendiri dalam sebuah insiden berdarah yang mengejutkan publik.

Pelaku bernama Cobos Martinez, seorang imigran asal Kuba, tega memenggal kepala sang majikan hanya karena persoalan sepele, kerusakan mesin cuci di motel tempat mereka bekerja.

Tragedi yang terjadi pada minggu lalu ini terekam dalam sebuah video CCTV yang kini viral dan mengundang kecaman luas.

Dalam rekaman, terlihat Cobos berlarian di koridor motel sambil membawa parang. Ia kemudian menangkap Chandra yang saat itu berusaha meminta bantuan keluarga. Bukannya berhenti, pelaku justru menyerang secara membabi buta.

Saksi mata menyebut keluarga korban sempat berusaha melindungi Chandra, namun serangan begitu brutal hingga akhirnya nyawa pria keturunan India tersebut tak terselamatkan.

Yang lebih sadis, Cobos bahkan menggeledah saku korban, mengambil ponsel dan kartu kunci, lalu terus mengayunkan parang hingga kepala Chandra terpenggal.

Setelah itu, kepala korban ditendang ke arah jalanan, sebelum akhirnya dibawa pelaku dan dibuang ke tempat sampah. Adegan biadab ini sontak membuat masyarakat setempat terguncang.

Dipicu Masalah Mesin Cuci

Berdasarkan keterangan penyelidik, awal mula tragedi berawal saat Chandra meminta staf lain membantu menerjemahkan instruksi penggunaan mesin cuci yang rusak agar Cobos lebih mudah memahami.

Namun, sikap itu justru ditafsirkan Cobos sebagai bentuk penghinaan. Ia merasa tidak dihargai, sehingga amarahnya memuncak.

Kemarahan itu berubah menjadi aksi kejam yang tidak bisa diterima akal sehat, hingga akhirnya menewaskan Chandra secara mengenaskan.

Polisi Amerika Serikat bergerak cepat dan berhasil menangkap Cobos Martinez tak lama setelah kejadian. Ia kini didakwa dengan pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman berat.

Kasus ini bahkan menarik perhatian mantan Presiden AS, Donald Trump. Melalui pernyataannya, Trump menegaskan bahwa pelaku harus dijatuhi hukuman setimpal.

Ia juga berjanji akan memperketat keamanan agar kejadian serupa tidak terulang, terutama yang melibatkan imigran.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here