Bogordaily.net – RSUD Bakti Pajajaran terus berupaya dalam meningkatkan pelayanan terhadap pasien, salah satunya dengan mencoba menghadirkan sistem Chup.
Direktur RSUD Bakti Pajajaran, dr. Yukie Meistisia A. Satoto mengatakan bahwa, langkah itu dilakukan untuk memangkas waktu tunggu pasien rawat jalan dengan target maksimal satu jam.
Menurutnya, ribuan pasien dari peserta BPJS dan umum dalam setiap harinya memadati rumah sakit tersebut.
Antrean panjang kerap menjadi keluhan klasik, akibatnya banyak pasien terpaksa meluangkan setengah hari hanya untuk menunggu giliran, meski sudah datang sesuai jadwal.
Adapun, masalah utama bukan sekadar jumlah pasien, melainkan sistem antrean lama yang masih statis, sehingga tidak bisa menyesuaikan kondisi nyata seperti orang datang bersamaan yang membuat ruang tunggu penuh.
Slot konsultasi bisa habis meski pasien sudah menunggu, dan dokter terlambat karena operasi darurat atau pasien tidak hadir tepat waktu, jadwal menjadi berantakan sehingga seluruh antrean ikut terdampak.
“Kami memahami antrean panjang sangat melelahkan bagi pasien, karena itu kami menyiapkan solusi antrean dinamis yang kini sudah memasuki tahap uji coba,” kata dr. Yukie Meistisia A. Sato, Kamis 4 September 2025.
“Langkah ini bagian dari komitmen kami meningkatkan mutu layanan, dengan harapan RSUD Bakti Pajajaran dapat menjadi rumah sakit dengan waktu rawat jalan terendah di Jawa Barat,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata dia, solusi RSUD Bakti Pajajaran hadir lewat kerja sama dengan Chup, startup teknologi berbasis kecerdasan buatan dan cloud yang berfokus pada otomasi antrian.
Sementara itu, sistem tersebut dilengkapi fitur auto reschedule yang jika terjadi perubahan jadwal, antrian langsung disesuaikan secara otomatis, dan pasien menerima notifikasi real-time melalui Whatsapp tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.(Albin)