Bogordaily.net – Sejumlah akademisi menyerukan pentingnya keterlibatan seluruh warga dalam menciptakan suasana aman, nyaman, dan kondusif di Kota Bogor.
Ajakan tersebut, muncul sebagai bentuk kepedulian terhadap stabilitas sosial di tengah maraknya isu-isu, yang berpotensi memicu keresahan masyarakat.
Tanggapan positif datang dari Achmad Shobari, mantan Koordinator BEM Se-Bogor yang kini aktif dalam kegiatan sosial dan dikenal sebagai pengusaha muda Bogor.
Menurutnya, apa yang disampaikan para akademisi sangat relevan dan patut didukung bersama.
Ia menekankan, menjaga kondusifitas kota adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya aparat atau pemerintah semata.
“Saya mengapresiasi ajakan para akademisi agar warga Bogor tidak mudah terprovokasi. Kota Bogor sudah dikenal sebagai kota yang BERES dalam menjaga kondusifitas, dan kita semua punya tanggung jawab untuk membuat Bogor tetap ISTIMEWA,” kata Achmad Shobari.
Lebih lanjut, Achmad Shobari mengingatkan bahwa setiap bentuk provokasi atau penghasutan dapat berujung pada konsekuensi hukum pidana.
Ia menyebut, Pasal 160 KUHP secara jelas mengatur ancaman pidana hingga 6 tahun bagi siapa pun yang menghasut di muka umum agar melakukan perbuatan melawan hukum atau tindak kekerasan.
“Tindakan provokasi bukan hanya merugikan masyarakat, tapi juga merupakan tindak pidana serius. Masyarakat jangan sampai terjebak oleh pihak-pihak yang ingin membuat Bogor tidak kondusif,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Achmad Shobari memberikan apresiasi kepada Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Eko Prasetyo yang dinilainya berhasil menghadirkan pendekatan humanis dalam menjaga keamanan di Kota Bogor. Menurutnya, sikap terbuka aparat kepolisian dalam merangkul masyarakat patut diapresiasi.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Wali Kota Bogor beserta jajaran Forkopimda, yang terus menjaga komunikasi dan sinergi lintas sektor untuk menciptakan suasana kota yang aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh warga. Kolaborasi pemerintah daerah, aparat, dan masyarakat dinilai menjadi fondasi penting dalam menghadapi dinamika sosial.
“Sebagai mantan aktivis yang kini terjun dalam kegiatan sosial dan dunia usaha, saya memahami betul dinamika pergerakan. Namun yang paling penting adalah bagaimana aspirasi disampaikan dengan cara yang beradab. Saya melihat Kapolresta Bogor Kota, Wali Kota, dan Forkopimda sudah cukup terbuka dalam mengawal itu. Untuk itu, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya,” pungkas Achmad Shobari.
Bahkan Forkopimda Bogor Kota, berkumpul bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, semua kompak bersatu padu menjaga kerukunan dan situasi tetap kondusif. Tokoh agama juga mendoakan agar bangsa, khususnya Kota Bogor, senantiasa aman, damai, dan kondusif.
Pertemuan dilaksanakan di Ruang Paseban Sri Bima Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/8/2025). Hadir Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, Dandim 0606 Kolonel Dwi Agung Prihanto. Hadir pula tokoh agama dan tokoh masyarakat, Rektor IPB University Prof Arif Satria, MUI Kota Bogor, anggota DPRD Kota Bogor, serta LDII dan KNPI Kota Bogor.***
Muhammad Irfan Ramadan