Tuesday, 4 November 2025
HomeKota BogorSinergi Pusat dan Daerah, Pariwisata Bogor Ditargetkan Jadi Magnet Wisatawan Mancanegara

Sinergi Pusat dan Daerah, Pariwisata Bogor Ditargetkan Jadi Magnet Wisatawan Mancanegara

Bogordaily.net – Walikota Bogor, Dedie A. Rachim menerima kunjungan kerja dari anggota DPR RI Komisi Vll di Bumi Ageung Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Senin 8 September 2025.

Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, hadir bersama sejumlah legislator seperti Putra Nababan, Maria Lestari, Ilham Permana, Rico Menoza, Erna Saridewi, Muhammad Hatta, Dina Lorenza, Tifatul Sembiring, dan Siti Mukaromah.

Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menegaskan bahwa Bogor memiliki potensi besar di sektor pariwisata, baik dari aspek sejarah, budaya, maupun alam.

Menurutnya, dukungan infrastruktur, promosi, dan sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan agar potensi tersebut bisa berkembang optimal.

“Kota Bogor adalah daerah yang kaya akan sejarah, budaya, dan alam. Museum Bumi Ageung Batutulis ini salah satu buktinya. DPR RI tentu mendorong agar potensi wisata di Kota Bogor bisa berkembang, bukan hanya untuk wisata lokal tetapi juga mampu menarik wisatawan mancanegara,” ujar Saleh.

Sementara itu, Walikota Bogor Dedie A Rachim menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya mengembangkan wisata berbasis sejarah, budaya, dan alam secara terintegrasi.

“Kami sengaja menghadirkan acara ini di Bumi Ageung Batutulis, yang dulunya merupakan bangunan SD Batutulis. Tempat ini kami revitalisasi untuk mendukung keberadaan Prasasti Batutulis sebagai ikon wisata sejarah di Kota Bogor,” jelas Dedie.

Dalam paparannya, Dedie menyampaikan sejumlah potensi wisata yang tengah dan akan terus dikembangkan, di antaranya Kampung Wisata di Bogor Selatan, dengan situs bersejarah seperti batu conggrang, batu dakon, dan sumur tujuh warga pati.

Kampung Tematik seperti kampung pertanian, batik, perca, kriya, dan kampung berisik (produsen ketel).

Cagar Budaya, sekitar 200 bangunan bersejarah termasuk Istana Bogor, kawasan Surya Kencana, dan jalur posweg.

Wisata Alam, seperti Situ Gede dan kawasan sawah Mulia Harja. Museum, Kota Bogor memiliki tujuh museum unggulan, mulai dari Museum Zoologi hingga Museum PETA.

Wisata Edukasi, melalui Perpustakaan pertanian terbesar di Asia dan galeri hortikultura terbesar di Asia.

Namun, Dedie melihat tantangan pariwisata, terutama menurunnya tingkat okupansi hotel akibat efisiensi kegiatan pemerintah pusat dan rencana pemindahan ibukota ke IKN.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Dedie berharap adanya dukungan dari DPR RI dan pemerintah pusat.

Langkah-langkah strategis sedang dilakukan, seperti pembukaan akses menuju Cifor sebagai destinasi wisata penelitian siput, hingga peningkatan aksesibilitas ke kawasan wisata Mulia Harja.

“Kami berharap dukungan dari DPR RI dan Kemenparekraf agar Bogor bisa terus berbenah, mendiversifikasi target pasar, dan menjadikan Kota Bogor sebagai destinasi wisata sejarah, budaya, dan alam yang representatif,” pungkas Dedie.

Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum sinergi antara legislatif, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat dalam memperkuat pariwisata Kota Bogor sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa.***

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here