Saturday, 27 September 2025
HomeKabupaten BogorWakil Bupati Bogor Berangkatkan Santri PMUQI Umroh

Wakil Bupati Bogor Berangkatkan Santri PMUQI Umroh

Bogordaily.net — Kunjungan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, ke Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami (PMUQI) pada Jumat (26/9/2025) meninggalkan kesan mendalam. Usai mengikuti salat Jumat berjamaah di Masjid Jami’ PMUQI dan berziarah ke makam pendiri KH. Helmy Abdul Mubin, ia menghadiahkan paket umrah kepada imam, khatib, dan bilal.

Tiga nama terpilih adalah Ahmad Gilang Rabbani, santri kelas 6 IPA 2 asal Jakarta Barat yang bertugas sebagai khatib; M. Ryaldy Prasetya, santri kelas 6 IPA 1 asal Tangerang yang menjadi bilal; serta Ustadz Muhammad Raihan, alumni angkatan ke-23 sebagai imam.

“Perasaan saya jujur sangat senang, karena tidak semua orang bahkan yang punya banyak uang bisa umrah. Apalagi langsung dari Wakil Bupati,” ungkap M. Ryaldy dengan mata berbinar. Ia mengaku sempat ingin menghadiahkan kesempatan itu kepada orang tuanya, namun restu mereka justru meneguhkan langkahnya untuk berangkat sendiri.

Ahmad Gilang Rabbani, sang khatib, juga menuturkan kejutan yang tak disangka. “Saya tidak pernah membayangkan mendapat rezeki sebesar ini. Yang langsung terlintas di pikiran saya saat diumumkan hanyalah orang tua saya. Saya merasa merekalah yang paling pantas mendapatkan panggilan ini,” katanya.

Hadiah umrah ini tidak bisa dilepaskan dari makna politik simbolik. Bagi Wakil Bupati, kehadiran di pesantren bukan sekadar kunjungan spiritual, melainkan juga penghormatan kepada pusat kultur Islam yang memiliki basis sosial kuat di Bogor. Dengan menghadiahkan umrah, ia menyampaikan pesan bahwa pemerintah daerah hadir bersama pesantren dalam ruang religius yang sangat dihargai masyarakat.

Di sisi lain, dari kacamata kultural, momen ini memperlihatkan bagaimana pesantren diposisikan sebagai aktor penting dalam menjaga moralitas, pendidikan, dan dakwah. Ketiga penerima hadiah dianggap mewakili fungsi-fungsi itu: bilal sebagai penggerak ibadah, khatib sebagai pengajar nilai, dan imam sebagai penuntun jamaah.

“Pesan saya untuk para santri dan jamaah, ketika berbuat baik jangan berharap imbalan duniawi. Ikhlas itu kuncinya, sabar itu caranya. Mungkin hadiah ini adalah balasan dari Allah atas apa yang sudah saya jalani dengan ikhlas,” tutur Ahmad Gilang.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here