“You think it’s me? Everyone uses my name, but you don’t realize I’m still FREE. The one who appeared in 2022.”
Unggahan itu membuat publik geger. Kalau yang ditangkap bukan Bjorka, lalu siapa? Dan benarkah Bjorka orang Indonesia seperti yang selama ini diduga?
Teguh Aprianto dan Deddy Corbuzier Bahas Misteri Bjorka
Podcast Deddy Corbuzier jadi tempat diskusi paling menarik soal ini. Bersama Teguh Aprianto, pendiri Ethical Hacker Indonesia, topik tentang Bjorka kembali diurai dari sisi yang lebih teknis dan rasional.
Menurut Teguh, meski menulis dalam bahasa Inggris, struktur kalimat Bjorka menunjukkan ciri khas penutur lokal.
“Kalimatnya rapi tapi terasa seperti diterjemahkan langsung dari cara berpikir orang Indonesia,” ujar Teguh.
Dari analisis linguistik itu, ia meyakini bahwa Bjorka orang Indonesia, atau setidaknya seseorang yang sangat memahami kultur Indonesia.
Bjorka: Satu Orang atau Jaringan Terorganisir?
Teguh juga menambahkan, Bjorka bisa jadi bukan satu individu, melainkan kelompok. Bukan satu lokasi, tapi jaringan yang bergerak dengan cepat, misterius, dan sulit dilacak. Sampai kini, tak ada bukti pasti siapa dia.
Tetapi satu hal yang pasti, nama Bjorka sudah berubah menjadi simbol — simbol keberanian, kritik, dan perlawanan terhadap sistem yang dianggap tak transparan. Ia seperti bayangan yang tidak bisa ditangkap, tapi selalu terasa hadir.
Pertanyaan tentang apakah Bjorka orang Indonesia mungkin belum akan terjawab dalam waktu dekat. Tapi yang jelas, dunia siber Indonesia kini sadar: ancaman terbesar kadang lahir dari dalam negeri sendiri.***