Tuesday, 14 October 2025
HomeKota BogorBogor Barat Terapkan Inovasi ‘SABDO’ dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Bogor Barat Terapkan Inovasi ‘SABDO’ dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Bogordaily.net – Kecamatan Bogor Barat mendorong warga untuk mengolah sampah rumah tangga menggunakan metode sederhana bernama SABDO (Sebelas Detik Bio Degradasi Organik).

Camat Bogor Barat, Dudi Susandi, mengatakan metode ini didapat setelah pihaknya melakukan kunjungan ke School of Waste Management (SWAM) yang dikelola oleh Prof. Arief Sabdo Yuwono, di Kelurahan Margajaya, Bogor Barat, Kota Bogor.

“Ini sejalan dengan arahan Bapak Wali Kota agar semangat Adipura terus dijalankan. Permasalahan sampah memang masih menjadi kendala di Kota Bogor, dan kami di Bogor Barat berkomitmen untuk fokus mengelolanya,” ujar Dudi pada Selasa 13 Oktober 2025.

Menurut Dudi, metode SABDO sangat praktis dan tidak memerlukan anggaran khusus.

Prosesnya hanya memakan waktu dua bulan untuk mengubah sampah organik menjadi kompos tanpa bau dan tanpa menggunakan bahan tambahan.

“Kami membawa 16 Lurah beserta satu pengelola sampah dari masing-masing wilayah untuk belajar langsung. Harapannya, mereka bisa menularkan pengetahuan ini ke masyarakat di lingkungan masing-masing,” tambahnya.

Secara teknis, metode ini menerapkan konsep minimize, di mana warga hanya perlu memisahkan sampah organik sisa makanan, menaruhnya di tempat yang sudah disiapkan, dan mendiamkannya tanpa diaduk.

“Kuncinya jangan diacak-acak. Bau justru muncul karena adanya pergerakan, baik oleh manusia maupun hewan. Jadi cukup didiamkan, diberi udara satu sentimeter dari atas, dan ditutup kawat agar aman dari kucing,” jelas Dudi.

Sementara itu, pemilik SWAM, Prof. Arief Sabdo Yuwono, menuturkan bahwa metode SABDO mampu menghasilkan kompos berkualitas standar nasional (SNI) tanpa menggunakan listrik, mesin, maupun bahan tambahan.

“Dengan luas 50 meter persegi, fasilitas ini bisa dimanfaatkan secara komunal oleh masyarakat untuk menaruh sampah organiknya. Dalam dua bulan, semua akan terdegradasi menjadi kompos siap pakai,” jelas Arief.

(Ibnu Galansa)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here