Bogordaily.net – El Clasico Real Madrid vs Barcelona selalu punya cerita. Dan malam di Santiago Bernabeu itu, cerita kembali ditulis—dengan tinta kemenangan untuk Real Madrid.
Skor akhir 2-1. Tapi angka itu tidak sepenuhnya menggambarkan panasnya laga yang berlangsung Minggu malam (26/10).
Baru empat menit berjalan, El Clasico Real Madrid vs Barcelona sudah seperti film yang langsung masuk adegan klimaks. Vinicius dijatuhkan Lamine Yamal di kotak penalti. Wasit sempat memeriksa VAR. Semua penonton menahan napas. Tapi tak ada titik putih. Drama tetap berlanjut tanpa penalti.
Menit ke-12, Madrid seolah mencetak gol pertama lewat Kylian Mbappe. Tendangan volinya meluncur keras, tapi sayang—offside. Bernabeu yang sempat bergemuruh mendadak sunyi. Namun, hanya sembilan menit kemudian, Mbappe menebusnya. Umpan terobosan cerdas dari Jude Bellingham membuatnya tak perlu berpikir dua kali. Gol! Madrid unggul 1-0.
Barcelona tidak tinggal diam. Mereka bukan tim yang datang untuk menonton pesta orang lain. Di menit ke-38, Fermin Lopez menyamakan kedudukan. Lagi-lagi laga ini membuktikan, El Clasico Real Madrid vs Barcelona bukan sekadar sepak bola—ini perang dua filosofi, dua gengsi, dua dunia.
Tapi Madrid bukan Madrid kalau tidak membalas. Jude Bellingham mencetak gol kedua di menit ke-42, memanfaatkan sundulan Eder Militao. Gol yang indah, dingin, dan berkelas. Seolah menegaskan bahwa pemain muda Inggris itu kini menjadi jantung baru Los Blancos.
Babak kedua, Madrid mendapat penalti. Eric Garcia handball. Semua menunggu Mbappe mencetak gol keduanya. Tapi Szczesny menebak arah bola dengan sempurna. Madrid tetap unggul tipis 2-1.
Menit-menit akhir berjalan tegang. Barcelona kehilangan Pedri yang mendapat kartu kuning kedua. Bahkan sempat ada adu mulut di lorong stadion. Tapi emosi akhirnya diredam, dan peluit panjang berbunyi.
Madrid menang. Tapi lebih dari sekadar menang. Malam itu mereka menegaskan: di El Clasico Real Madrid vs Barcelona, kemenangan bukan hanya soal tiga poin—melainkan soal harga diri, sejarah, dan perasaan menjadi yang lebih besar dari sekadar klub.***
