Sunday, 26 October 2025
HomeKabupaten BogorKetua PCNU Kabupaten Bogor Hadiri Jalan Santai Sarungan Hari Santri Nasional di...

Ketua PCNU Kabupaten Bogor Hadiri Jalan Santai Sarungan Hari Santri Nasional di De Paris Residence

Bogordaily.net – Para santri, ustadz, dan warga memadati area masjid Al Muhajirin di Perumahan De Paris Residence, Kelurahan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, pada Minggu pagi 26 Oktober 2025 dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.

Mereka hadir untuk mengikuti Upacara dan Jalan Santai Sarungan dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang digelar oleh PRINU De Paris Residence.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Abdul Somad, yang secara langsung menyampaikan pesan untuk seluruh peserta yang hadir.

Turut hadir pula Ketua MWC NU Kecamatan Tajurhalang beserta jajarannya, Ketua MUI Kecamatan Tajurhalang, perwakilan Muslimat dan Fatayat NU se-Kecamatan Tajurhalang, Ketua RW 017 Djoko Sarsono, para RT, serta berbagai tokoh agama dan masyarakat dari Desa Kalisuren dan lingkungan sekitar.

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 mengusung tema resmi, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”

Tema ini, menurut Deni Ahmad Baehaki, selaku Ketua Pelaksana HSN De Paris Residence, menegaskan bahwa perjuangan santri tidak berhenti ketika Indonesia merdeka.

“Santri masa kini harus terus menjaga nilai kemerdekaan, memperkuat persatuan, dan berkontribusi aktif menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Lebih lanjut Deni menambahkan, santri dan pesantren kini memiliki tanggung jawab untuk ikut memberi warna dalam pembangunan peradaban dunia.

“Santri bukan hanya simbol masa lalu, tetapi agen perubahan untuk masa depan,” tegasnya.

Upacara dan Jalan Santai, Simbol Kebersamaan

Upacara Hari Santri di halaman Masjid Al Muhajirin menjadi momen penuh makna. Para peserta yang hadir tidak hanya mengenakan sarung sebagai simbol tradisi pesantren, tetapi juga membawa semangat kebersamaan dan nasionalisme yang kuat.

“Melalui kegiatan ini, para santri dan warga diajak meneguhkan identitas keislaman, memupuk kebersamaan, dan memperkuat semangat nasionalisme berbasis nilai Islam,” kata Deni.

Beberapa pesan moral yang ditegaskan dalam peringatan HSN tahun ini antara lain:

  • Santri sebagai garda moral dan kebangsaan.
  • Ilmu dan akhlak sebagai fondasi kemajuan bangsa.
  • Keterbukaan terhadap globalisasi dalam bingkai nilai-nilai Islam.
  • Kerja sama lintas generasi dan lembaga demi membangun peradaban bersama.

“Santri bukan hanya simbol masa lalu, tetapi agen perubahan untuk masa depan,” tegas Ketua Pelaksana.

Rangkaian Kegiatan Penuh Makna

Kegiatan Hari Santri Nasional di PRINU De Paris Residence berlangsung sejak pertengahan Oktober dengan berbagai rangkaian lomba dan kegiatan keagamaan.

Berikut rangkaian acaranya:

  • 19 Oktober 2025: Lomba Cerdas Cermat antar Majelis Taklim Ibu-Ibu dan Lomba Mewarnai untuk anak-anak TPA/TPQ.
  • 25–26 Oktober 2025: Mabit dan Santri Camp, diikuti para remaja masjid dan santri muda.
  • 26 Oktober 2025: Upacara HSN dilanjutkan dengan Jalan Santai Sarungan serta pembagian doorprize bagi peserta.

Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antara masjid, masyarakat, dan lembaga pendidikan keagamaan, memperkuat sinergi antara dunia pesantren dan komunitas urban.

Antusiasme peserta makin meningkat dengan adanya puluhan doorprize menarik yang dibagikan panitia di akhir acara. Hadiahnya pun tak main-main:

  • 3 unit Kulkas,
  • 2 unit TV 32 inci,
  • 2 Dispenser,
  • 5 Kipas angin,
  • 1 Magicom,
  • 1 Blender,
  • 1 Setrika,
  • 19 Kerudung,
  • 5 Baju Almia,
  • 10 set Peralatan ATK,
  • 1 Sajadah,
  • 1 Baju Muslimah,
  • 8 pasang Sandal,
  • 1 Tas wanita,
  • 2 set Gelas,
  • 4 Teplon,
  • 6 Jam dinding,
  • serta 5 set Nampan dan sendal.

Sorak gembira terdengar setiap kali nomor undian dipanggil, menambah kemeriahan acara yang sejak awal penuh keceriaan.

Peringatan Hari Santri Nasional di De Paris Residence bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi bentuk nyata penguatan ukhuwah dan semangat kebangsaan di tingkat akar rumput.

Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai pesantren seperti tawadhu, gotong royong, dan cinta tanah air terus hidup di tengah masyarakat perkotaan.

Kegiatan HSN 2025 di Tajurhalang menegaskan bahwa santri adalah agen perubahan, yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan bekal ilmu, akhlak, dan semangat kebangsaan.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here