Tuesday, 28 October 2025
HomeBeritaMahasiswa IPB Ajak Generasi Z Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat Toleransi dan...

Mahasiswa IPB Ajak Generasi Z Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat Toleransi dan Komunikasi Digital

Bogordaily.net – Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali makna persatuan dan kesatuan bangsa.

Lebih dari sekadar seremonial, peringatan ini menjadi refleksi bagi generasi muda khususnya mahasiswa, untuk menjaga semangat “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa” di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama di era dominasi media sosial.

Aktivis mahasiswa mendesak penerapan sikap toleransi dan saling menghargai dalam organisasi sebagai wujud nyata ikrar sumpah pemuda, sekaligus senjata melawan narasi pecah belah.

Nurul Alvi Hidayah, Akademik dan Prestasi dari HIMA Akuakultur Universitas Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa dari trilogi Sumpah Pemuda dapat memunculkan rasa memiliki dan kesadaran sosial. Ia menjelaskan, semua orang memiliki latar belakang baik dari budaya dan organisasi yang berbeda.

Namun, jika memiliki rasa cinta terhadap tanah air, maka itu dapat menjadi pengikat yang kuat. Dalam lingkungan mahasiswa, semangat ini diterapkan melalui kolaborasi tanpa memandang latar belakang.

“Kalau dibilang bayang-bayang kedaerahan masih ada, namun itu hal yang wajar karena setiap orang pasti punya rasa cinta terhadap daerah asalnya. Namun ada yang harus dijaga, jangan sampai rasa itu berubah menjadi sekat atau pembeda yang dapat menimbulkan jarak. Semangat kedaerahan dapat menjadi kekuatan jika diarahkan dengan benar. Kedaerahan bukan untuk memisah, tapi untuk memperkaya semangat nasional”. Ujar Nurul Alvi

Kolaborasi dan Komunikasi Jadi Ukuran Keberhasilan

Bagi Alvi, indikator keberhasilan mahasiswa dalam mewujudkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat dilihat dari soliditas antaranggota dan dampak nyata dari program organisasi.

“Dalam organisasi, anggota dapat saling menghargai dan terbuka akan perbedaan, mampu bekerja sama mencapai tujuan yang mufakat. Di tingkat kampus atau nasional, keberhasilan bisa dilihat dari program yang inklusif dan membangun rasa kebersamaan,” tuturnya.

Mahasiswa disebut memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjaga semangat persatuan bangsa. Nilai-nilai seperti toleransi, saling menolong, dan menghargai perbedaan menjadi pondasi penting dalam membangun karakter Indonesia yang beradab.

“Sebagai aktivis organisasi, saya berkomitmen untuk tetap terbuka terhadap perbedaan dan menjunjung nilai kebersamaan. Komunikasi yang sehat, saling menghargai dan mementingkan kepentingan bersama juga tidak kalah penting.” tambahnya.

Peringatan Sumpah Pemuda ke-97 menjadi pengingat bagi mahasiswa organisasi untuk kembali pada idealisme kolektif. Komitmen untuk memiliki komunikasi yang sehat, saling menghargai dan tolong-menolong, serta menerima perbedaan menjadi kunci dalam mempraktikkan ikrar sumpah pemuda dan dapat menghasilkan kostribusi nyata persatuan Indonesia.

(Salma Nur Z)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here