Bogordaily.net — Puluhan massa dari kalangan santri dan kader Ansor menutup sebagian jalan di depan Kantor Bank Mega, tepat di kawasan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah pada Senin, 20 Oktober 2025.
Asap hitam mengepul dari ban bekas yang dibakar, mengiringi teriakan lantang yang menggema,“Hentikan operasional Bank Mega sekarang juga!”
Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap dugaan keterlibatan Bank Mega yang disebut masih memiliki kaitan dengan PT Transcrop.
Para demonstran menuntut agar operasional Bank Mega dihentikan sementara hingga ada kejelasan hukum serta klarifikasi terbuka kepada publik.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk bertuliskan kecaman dan membakar ban bekas sebagai simbol kekecewaan terhadap pihak bank. Sejumlah aparat keamanan tampak berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pimpinan cabang ansor, Abdulloh Haris, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk keresahan publik terhadap persoalan yang belum mendapatkan penjelasan resmi.
“Kami meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menindaklanjuti dan bertindak terhadap apa yang dilakukan oleh Trans7, karena sampai saat ini belum ada sanksi yang terlihat di publik. Ini adalah aksi penyegelan yang kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan,” ujarnya.
Selain menuntut penghentian operasional Bank Mega, massa juga menyatakan siap menggelar aksi lanjutan yang lebih besar dengan melibatkan para kiai dan santri dari berbagai daerah.
“Kalau tidak ada tanggapan, kami akan turun dengan jumlah lebih banyak, bersama para kiai dan santri. Kami ingin keadilan dan kejelasan hukum yang terbuka,” tambah Abdulloh.
Aksi berjalan dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan dan berlangsung kondusif hingga siang hari. Pihak Bank Mega maupun PT Transcrop hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan para demonstran.
(Fitri)