Wednesday, 29 October 2025
HomeKabupaten BogorMenumbuhkan Sinergi dan Semangat Perbaikan: Monitoring & Evaluasi Kopertais Wilayah II di...

Menumbuhkan Sinergi dan Semangat Perbaikan: Monitoring & Evaluasi Kopertais Wilayah II di IUQI Bogor

Bogordaily.net – Suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi terasa di lingkungan Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor saat menerima kunjungan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Kopertais Wilayah II Jawa Barat,Rabu 29 Oktober 2025.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin administratif, melainkan momen untuk memperkuat sinergi antara lembaga dan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam.

Kunjungan ini dihadiri oleh Visitor, Bapak Wildan Baihaqi, M.Ag., serta Pendamping, Bapak Muhammad Hilman Mujahid, S.E.. Dari pihak kampus, kegiatan dibuka dengan sambutan hangat oleh Rektor IUQI, Dr. H. Syamsul Rizal Mz., S.H.I., M.Pd.I., yang menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi pemerintah serta komitmen kampus untuk terus berkembang.

“Kita harus taat terhadap aturan pemerintah. IUQI memiliki potensi luar biasa dengan jumlah mahasiswa yang terus meningkat, menjadi bagian dari sekitar 200 kampus di bawah Kopertais,” tutur beliau penuh optimisme.

Sementara itu, Bapak Wildan Baihaqi, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa kunjungan ini bukanlah untuk mencari kekurangan, tetapi untuk mencari jalan bersama dalam membangun kemajuan.

“Kami datang bukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan, melainkan untuk melihat apa yang bisa kami bantu. Kolaborasi ini adalah langkah nyata menuju peningkatan kualitas,” ujarnya dengan penuh empati.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, berbagai hal penting mengemuka mulai dari kebijakan kementerian, peningkatan kerja sama antar lembaga, hingga penguatan tata kelola akademik dan dosen.

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah pentingnya pangkalan data perguruan tinggi yang kuat, karena menjadi indikator utama dalam penilaian Kementerian Agama.

“Alhamdulillah, IUQI sudah memiliki basis data mahasiswa dan dosen yang cukup baik. Namun, administrasi dosen tetap perlu dibenahi, terutama terkait SK dosen dari yayasan yang menjadi dasar legal pengakuan,” ungkap Wildan.

Isu peningkatan jabatan dosen dan rektor juga turut dibahas. Menurut penjelasan beliau, setiap tahapan kenaikan jabatan harus dilakukan bertahap dan sesuai masa kerja, dengan memperhatikan kesesuaian bidang keilmuan.

Di sisi lain, Pak Abdullah menambahkan bahwa pengajuan dosen dan proses kesetaraan (inpassing) juga perlu memperhatikan regulasi KMA 28 dan LK, yang mengharuskan dosen bersertifikat atau sudah “sendross”.

Ia menekankan, hal ini sejalan dengan misi IUQI untuk menjadi kampus yang unggul, terkemuka, dan berdampak.

Kegiatan Monev ini menjadi refleksi bersama bahwa peningkatan mutu perguruan tinggi bukan hanya tentang angka akreditasi, tetapi tentang membangun ekosistem akademik yang sehat, transparan, dan kolaboratif.

Melalui semangat sinergi antara Kopertais dan IUQI, diharapkan ke depan nya lahir lebih banyak inovasi dan langkah nyata untuk mewujudkan pendidikan tinggi Islam yang berdaya saing dan berkarakter unggul sesuai cita-cita besar IUQI Bogor.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here