Bogordaily.net – Sebuah video jumpa pers sekelompok pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak viral di media sosial.
Bukan tanpa sebab, publik dikejutkan oleh pernyataan nyeleneh yang dilontarkan oleh salah seorang perempuan dalam rombongan tersebut.
Dalam video berdurasi singkat yang beredar, tampak seorang perempuan berhijab biru berbicara penuh emosi di hadapan kamera dan disaksikan sejumlah rekan pendukung Jokowi yang duduk di belakangnya.
Suasana yang awalnya serius berubah menjadi sorotan publik setelah perempuan itu melontarkan ancaman dengan cara yang tidak lazim.
“Kalau bisa Mabes Polri cepat melakukan ini. Kalau tidak, saya organisasi perempuan sekitar 500 perempuan berencana turun memakai BH dan celana dalam untuk Mabes Polri,” kata perempuan itu.
Pernyataan yang dinilai kontroversial dan tidak biasa itu sontak memicu gelombang reaksi warganet. Banyak yang mempertanyakan maksud dari ancaman tersebut, sementara sebagian lain menganggapnya sebagai bentuk protes berlebihan.
Perempuan itu melanjutkan pernyataannya dengan nada geram karena menurutnya Presiden Jokowi terus-menerus menjadi sasaran kritik dan cibiran di media sosial.
“Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari dibully. Saya sudah lama merencanakan hal itu,” tambahnya dengan suara meninggi.
Ia kemudian menutup ucapannya dengan ancaman yang lebih tegas jika permintaan kelompoknya tidak diindahkan oleh pihak kepolisian.
“Apabila sampai masalah ini tidak selesai, kami turun dengan BH dan celana dalam ke Mabes Polri sambil berunjuk rasa. Terima kasih,” katanya mengakhiri pernyataan.
Ucapan tersebut menimbulkan kehebohan di jagat maya karena dianggap tidak umum dan melampaui batas norma aksi protes yang selama ini dikenal di Indonesia.
Video jumpa pers itu pertama kali diunggah di beberapa platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter) sebelum akhirnya menyebar luas dan menjadi bahan diskusi publik.
Tagar terkait ancaman “aksi dengan BH dan celana dalam” pun sempat trending, menandakan besarnya perhatian warganet terhadap pernyataan tersebut. Banyak komentar bernada sindiran, namun ada pula yang menilai aksi itu sebagai cara mereka mengekspresikan kekecewaan terhadap institusi penegak hukum.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Mabes Polri terkait ancaman yang dilontarkan perempuan dalam video tersebut.
Namun sejumlah pengamat menilai insiden ini mencerminkan meningkatnya tensi politik di ruang publik jelang momen politik nasional.***