Friday, 14 November 2025
HomeNasionalDirektur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin Meninggal Dunia, Dunia Perbankan Berduka

Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin Meninggal Dunia, Dunia Perbankan Berduka

Bogordaily.net – Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin —begitulah nama yang pagi ini menggema paling lirih, paling pelan, namun juga paling menusuk di dunia perbankan Jawa Barat. Direktur utama Bank BJB Yusuf Saadudin wafat.

Kalimat itu pelan, tapi berat. Berat karena ia bukan sekadar pucuk pimpinan bank daerah terbesar di Jawa Barat. Ia adalah mesin transformasi yang baru saja dipanaskan. Dan kini, mesin itu mendadak berhenti.

Direktur utama Bank BJB Yusuf Saadudin meninggal dunia Jumat, 14 November 2025, pukul 00.30 WIB di RS Mayapada Bandung. Berita yang terasa terlalu dini bagi seseorang yang baru delapan bulan lalu ditunjuk memimpin salah satu bank daerah paling agresif berubah.

Rumah duka di Jl Gamelan No. 4 Bandung pagi itu penuh. Bendera setengah tiang seperti ikut menunduk. Alumni Universitas Padjadjaran—kampus tempat Yusuf menimba ilmu Akuntansi dan Magister Hukum Ekonomi—turut menyampaikan duka mendalam. Dalam unggahan resminya, mereka menulis doa panjang: semoga kuburnya dilapangkan, semoga amalnya diterima, semoga kebaikannya menjadi amal jariyah yang tak putus.

Belasungkawa datang dari berbagai penjuru. Helmy Yahya, Kepala BP Rebana, menulis kalimat yang membuat siapa pun terhenyak: “Saya bersaksi beliau adalah orang baik.”Ia bahkan bertemu Yusuf hanya seminggu lalu—dua kali. Sekali di Bandung, sekali di Jakarta. Betapa hidup bisa sedekat itu dengan maut.

Bagi Bank BJB, kepergian Yusuf bukan hanya kehilangan pemimpin. Ini kehilangan arah angin. Selama memimpin, Yusuf adalah kompas transformasi. Ia mendorong penguatan permodalan, memperluas kemitraan, dan menancapkan pilar digitalisasi yang sedang membawa BJB ke lintasan pertumbuhan baru.

Budaya kerja berbasis tata kelola, pengembangan talenta, disiplin risiko—semuanya ia bangun sebagai pondasi. Pondasi yang justru sedang mulai kokoh ketika kabar itu datang di tengah malam.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Herfinia, menyebutnya meninggalkan jejak mendalam. Jejak yang sulit dihapus. Jejak yang terlalu muda untuk berubah menjadi kenangan.

Bank BJB memastikan roda bisnis tetap berjalan. GCG tetap menjadi rel. Intermediasi tetap mengalir. Organisasi tetap berdiri.

Di akhir hari, semua kembali pada doa. Pada penghormatan. Pada apa yang ia tinggalkan. Dan Yusuf meninggalkan banyak hal: sistem, budaya, keteladanan, dan rasa kehilangan yang tidak main-main.

Dunia perbankan Jawa Barat kehilangan salah satu motor terbesarnya.

Dan pagi ini, nama yang kita sebut di awal, di tengah, dan yang akan kita kenang di akhir:Direktur utama Bank BJB Yusuf Saadudin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here