Bogordaily.net – Pada 10 November 2025, Soeharto dianugrahi Pahlawan bersamaan dengan Gus Dur dan Marsinah. Ironi! Tentunya!
Kenapa? Karena, antara Soeharto dengan Marsinah dan Gus Dur bersebrangan latar historis perjuangan. Marsinah dan Gus Dur pejuang HAM anti Orba dan yang satu lagi pelanggaran HAM, Bos Orba.
Pada masanya, Marsinah dan Gus Dur merupakan tokoh pejuang penentang kediktatoran Soeharto.
Marsinah dikenali sebagai tokoh pejuang hak buruh. Ia menjadi penggerak aksi mogok kerja menuntut kenaikan upah sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur pada 1993.
Namun perjuangan itu berujung tragis setelah aksi buruh dibubarkan dan sejumlah pekerja dipaksa menandatangani surat pengunduran diri oleh aparat militer.
Tak lama setelah itu Marsinah ditemukan tewas di hutan Wilangan, Nganjuk. Hasil otopsi Marsinah mengalami kekerasan fisik dan seksual yang dibunuh secara keji.
Sementara, putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Anita Wahid, -mengutip tempo.co-, tegas menolak pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan presiden Soeharto.
Pendaoatnya, berbeda dengan tokoh reformasi, Gus Dur merupakan penentang Orba, sementara Soeharto dinilai banyak melakukan pelanggaran HAM, represi, dan korupsi. Anita mengatakan korupsi yang dilakukan Soeharto sangat parah.
Lebih ironis lagi, Soeharto dinobatkan pahlawan di Hari Pahlawan. Sementara, dulu tokoh pejuang Bung Tomo pernah dibui Soeharto hanya lantaran tak suka dikritik soal TMII.
Bung Tomo, sang pahlawan bangsa itu pun dipenjarakan oleh Sang Diktator, Soeharto pada tahun 1978-1979 dan dituduh subversib! Ngeri? Tentunya!
Soeharto dinobatkan pahlawan tentu ini jadi catatan buruk sejarah. Biarlah Soeharto dijadikan ‘pahlawan kesiangan’ versi pengidolanya.
Saya dan banyak kawan-kawan pemerhati HAM menolak Soeharto sebagai Pahlawan.
Ironis!
Eko Okta
FPPHR 98
