Bogordaily.net – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkomitmen memperkuat model kemitraan yang adil, setara, dan berorientasi pada peningkatan kapasitas usaha mikro di seluruh Indonesia.
“Mari kita bangun kemitraan yang sejajar, saling menguatkan, dan saling menumbuhkan. Dengan begitu, harapan kita untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan berdaulat dapat tercapai,” ujar Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, saat membuka kegiatan Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra (Kumitra) di Kabupaten Jember, Senin (3/11).
Menurut Wamen Helvi, program Kumitra dirancang sebagai langkah konkret untuk memperluas lapangan kerja, memperkuat akses kemitraan, dan membuka rantai pasok bagi pengusaha mikro dengan dukungan berbagai instansi dan mitra usaha.
“Kumitra diharapkan menjadi instrumen pemberdayaan inklusif yang turut mendukung percepatan penghapusan kemiskinan, khususnya bagi pengusaha mikro di desa, rumah tangga miskin, penyandang disabilitas, dan perempuan kepala keluarga,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Kementerian UMKM memahami tantangan yang masih dihadapi para pengusaha kecil, terutama dalam menjalin kemitraan yang strategis dan berkelanjutan.
“Kemitraan dengan usaha besar, BUMN, maupun swasta merupakan kunci untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat daya saing UMKM,” ujarnya.
Wamen Helvi menjelaskan, usaha besar memiliki keunggulan pada akses teknologi, pasar, pembiayaan, dan jaringan distribusi yang luas, sementara usaha mikro unggul dalam potensi lokal, inovasi, dan daya adaptasi. Sinergi keduanya menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem usaha yang berdaya saing.
“Program Kumitra merupakan strategi untuk membuka peluang usaha, memperkuat kapasitas pengusaha mikro, dan membantu mereka naik kelas agar terintegrasi dalam rantai pasok formal di tingkat nasional maupun global,” katanya.
Melalui program ini, pemerintah berkomitmen memfasilitasi dan menghapus berbagai hambatan agar pengusaha mikro dapat menjalin kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.
“Semangat utama Kumitra adalah membangun ekosistem bisnis yang saling menguatkan, bukan saling menguasai,” katanya.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program Kumitra di wilayahnya. Ia menilai potensi UMKM Jember sangat besar dan beragam, mulai dari sektor pangan, pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata hingga industri kreatif.
“Kami berterima kasih atas perhatian Kementerian UMKM melalui program Kumitra di Jember. Kami berharap para pengusaha UMKM dapat terkoneksi dengan ekosistem bisnis yang lebih besar,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Letter of Intent (LoI) tentang Penguatan Kemitraan dan Rantai Pasok Usaha Mikro Klaster Pangan Kabupaten Jember.
Pada kesempatan yang sama, Wamen Helvi turut melepas hasil panen edamame dan okra dari petani mitra kepada PT Mitratani Dua Tujuh, sebagai simbol sinergi nyata antara pengusaha mikro dan industri besar dalam mewujudkan kemitraan yang produktif dan berkelanjutan.***

                                    