Bogordaily.net – Program kredit perumahan yang dijalankan pemerintah kini tak hanya berfokus pada penyediaan hunian layak, tetapi juga menjadi pendorong ekonomi masyarakat di berbagai daerah.
Melalui program ini, warga berpenghasilan rendah memiliki peluang lebih besar untuk memperbaiki tempat tinggal sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
Hal tersebut mencuat dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Program Perumahan yang berlangsung di Aula Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 3 Oktober 2025.
Acara ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryaman, bersama jajaran pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Herman mengungkapkan bahwa sektor perumahan kini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah pusat.
Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Sekda se-Indonesia, pemerintah telah menyiapkan anggaran pembangunan daerah sebesar Rp1.377 triliun, sebagian di antaranya dialokasikan untuk sektor perumahan dan kawasan permukiman.
“Baru kali ini Presiden memberikan perhatian besar terhadap pembangunan perumahan. Sektor ini sangat strategis karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyat,” ujar Herman.
Ia menambahkan, melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), pemerintah menargetkan pembangunan 400 ribu unit rumah pada tahun 2026.
Herman berharap minimal 20 persen dari total tersebut dapat diberikan untuk Provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor yang memiliki kebutuhan besar terhadap perbaikan rumah tidak layak huni.
“BSPS bukan hanya membangun rumah, tapi membangun kehidupan yang lebih layak. Kami ingin masyarakat bisa tinggal di rumah yang aman, sehat, dan nyaman,” katanya.
Selain itu, program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga mengalami peningkatan signifikan dengan realisasi mencapai 300 ribu unit rumah per tahun.
Menurut Herman, kemajuan sektor perumahan akan memberikan efek berganda yang luas terhadap perekonomian daerah, seperti peningkatan konsumsi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja.
“Sektor perumahan ini punya efek besar terhadap ekonomi. Kami optimis pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang kini 5,3 persen bisa naik ke 6 persen tahun depan,” jelasnya.
Antusiasme masyarakat penerima manfaat turut terasa dalam kegiatan ini. Salah satunya datang dari Hanifah, warga Kabupaten Bogor, yang mengaku bersyukur dapat mengikuti program tersebut.
“Alhamdulillah, semoga program seperti ini terus berlanjut dan bantuannya bisa lebih besar lagi. Jadi selain memperbaiki rumah, kami juga bisa mengembangkan usaha kecil di rumah sendiri,” ungkapnya penuh harap.
Hanifah menuturkan, bantuan tersebut sangat membantu pelaku usaha mikro untuk lebih produktif dan mandiri.
“Kalau rumahnya layak dan nyaman, kerja juga lebih semangat. Mudah-mudahan programnya makin besar dan manfaatnya makin luas bagi masyarakat kecil seperti kami,” tambahnya.
(M Fidri Takhrimsyah)
