Bogordaily.net — Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memastikan pemerataan pembangunan infrastruktur akan terus dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Tidak hanya terfokus di Cibinong sebagai pusat pemerintahan, percepatan pembangunan kini menyasar kawasan Bogor Barat, Timur, Selatan, hingga Utara.
Termasuk peningkatan konektivitas antarwilayah untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan bahwa, pembangunan infrastruktur harus berjalan merata dan terintegrasi. Salah satu program strategis yang dipersiapkan adalah pembangunan Jalan Tawasul di wilayah selatan yang direncanakan mulai dikerjakan pada 2026.
“Jalan Tawasul atau jalur Telaga Warna Sentul ini akan menjadi alternatif jalur menuju Puncak, melengkapi Jalan Puncak yang saat ini menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Ini penting untuk membuka akses baru dan mengurai kepadatan,” kata Rudy, Senin 25 November 2025.
Menurut Rudy, pembangunan beberapa ruas jalan kabupaten Bogor dilakukan melalui skema kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dan pelaku dunia usaha, khususnya di kawasan selatan.
Penataan awal akan dimulai di wilayah Ciawi Gadog dan Pasir Muncang, dengan dukungan aktif berbagai pihak.
“Para pelaku usaha, termasuk sektor pariwisata, sangat mendorong percepatan pembangunan ini. Bahkan, ada yang menawarkan skema patungan tanpa menggunakan APBD, sehingga proses bisa berjalan lebih cepat,” jelasnya.
Kemudian, ruas Pasir Muncang–Gadog–Rainbow Hills juga akan ditata, termasuk pelebaran akses dan perbaikan jembatan Gadog yang akan tersambung langsung ke koridor Tawasul hingga Sentul, Megamendung, dan Cisarua
Proyek ini diperkirakan dapat dimulai tahun depan karena tidak memerlukan proses pembebasan lahan.
Selain itu, Pemkab Bogor juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait rencana pembangunan Jalur Khusus Angkutan Barang dan Tambang dari Cigudeg hingga Rumpin. Pemprov Jawa Barat juga dijadwalkan memulai pembangunan Jalur Puncak II pada 2026.
“Ini contoh gotong royong pembangunan. Ketika kewenangan pusat diambil alih provinsi, lalu kewenangan provinsi disinergikan dengan Taman Nasional, semua kita lakukan demi percepatan pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu, pembangunan Jalan Rancabungur dan leuwiliang tetap menjadi prioritas Pemkab Bogor. Saat ini tahapan yang berjalan meliputi pembebasan lahan, penetapan rasio jalan, serta komunikasi intensif dengan pemilik lahan.
“Kami memastikan seluruh tahapan terus berjalan dan diharapkan dapat rampung dalam beberapa tahun kedepan,” ungkap Rudy.
(Albin Pandita)
