Bogordaily.net – Sebuah mesin ATM di Indomaret Plaza Bukit Nirwana Residence (BNR), Bogor Selatan, tampak biasa saja. Tidak rusak. Tidak pula mencurigakan. Tapi justru di situlah uang Rp240 juta menguap—tanpa suara, tanpa bekas.
Rabu, 10 Desember 2025, Satreskrim Polresta Bogor Kota memastikan: empat orang pelaku kejahatan ganjel ATM berhasil ditangkap. Modusnya klasik. Tapi korbannya tetap saja jatuh.
Pelaku berpura-pura baik. Berpura-pura menolong. Saat kartu ATM korban tertahan di mesin, mereka datang dengan wajah penuh empati. Seolah paham masalah. Seolah ingin membantu. Padahal, di saat yang sama, saldo korban sedang dipindahkan—pelan tapi pasti—ke rekening lain.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi Nugroho, menjelaskan itulah pola yang digunakan para pelaku. Kartu ditahan. Korban panik. Pelaku hadir sebagai “penyelamat”. Beberapa menit kemudian, tabungan puluhan hingga ratusan juta rupiah raib.
Polisi bekerja dari satu sumber yang kini tak pernah bohong: CCTV. Dari rekaman kamera itulah, jejak para pelaku dibaca ulang. Dipotong. Disambung. Hingga akhirnya mengarah ke kawasan Simpang Jambu Dua, Kota Bogor.
Penangkapan tidak berjalan mulus. Para pelaku berusaha kabur. Polisi memberi tembakan peringatan. Tidak diindahkan. Tindakan tegas terukur pun diambil. Tiga pelaku tertembak dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Barang bukti yang diamankan cukup untuk menceritakan betapa kejahatan ini sudah sistematis. Sebanyak 41 kartu ATM. Alat ganjel. Gunting. Lima unit telepon seluler. Dan sebuah mobil Honda Brio—kendaraan yang tampaknya setia menemani mereka berkeliling mencari korban.
Kasus ini belum selesai. Polisi masih memburu dua pelaku lainnya. Pengembangan terus dilakukan. Bisa jadi, korban bukan hanya satu. Bisa jadi, jumlah kerugian jauh lebih besar.
Mesin ATM kembali berdiri di sana. Tetap dingin. Tetap diam. Tapi peristiwa ini mengingatkan satu hal sederhana: di ruang publik, orang asing yang tiba-tiba terlalu ingin menolong—justru patut dicurigai.***
