Bogordaily.net – Taman Safari Indonesia (TSI) kembali menorehkan capaian penting di bidang konservasi satwa langka. Seekor bayi panda raksasa lahir di fasilitas konservasi TSI Cisarua, Bogor, pada 27 November 2025.
Peristiwa ini menjadi momen bersejarah, mengingat populasi panda raksasa di dunia saat ini hanya berkisar 1.900 individu.
Bayi panda tersebut secara resmi diberi nama Satrio atau “Rio” oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada 4 Desember 2025.
Pemberian nama ini menandai dukungan negara terhadap upaya konservasi panda raksasa yang telah dijalankan melalui kerja sama Indonesia dan Tiongkok selama lebih dari satu dekade.
Kelahiran Rio merupakan hasil dari program konservasi dan reproduksi berbasis sains yang diterapkan secara ketat di TSI.
Proses tersebut melibatkan pemantauan hormon, perilaku induk, hingga perawatan intensif dengan dukungan langsung dari para ahli China Conservation and Research Centre for the Giant Panda (CCRCGP).
Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam keberhasilan kelahiran bayi panda di Indonesia.
Saat ini, kondisi Rio dilaporkan stabil dan terus dipantau selama 24 jam oleh tim Life Science Taman Safari Indonesia.
Dalam kurun waktu 30 hingga 60 hari ke depan, bayi panda ini akan memasuki fase perkembangan krusial, mulai dari membuka mata, pertumbuhan bulu, hingga peningkatan kemampuan motorik dasar.
Demi menjaga kesehatan induk dan bayi panda, pihak TSI masih membatasi akses publik. Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses tumbuh kembang Rio berlangsung optimal tanpa gangguan eksternal.
Kelahiran bayi panda Rio sekaligus memperkuat posisi Taman Safari Indonesia sebagai lembaga konservasi modern yang kredibel dan berkomitmen pada perlindungan satwa langka serta penelitian ilmiah jangka panjang.
Peristiwa ini juga menjadi simbol harapan baru bagi upaya pelestarian panda raksasa di tingkat global, sekaligus kebanggaan bagi Indonesia dalam dunia konservasi internasional.***
